Kontrak emas turun 4,6 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.287,4 dolar AS per ounce

Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena logam mulia terus berada di bawah tekanan oleh dolar AS yang lebih kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari 2019, turun 4,6 dolar AS atau 0,36 persen, menjadi menetap pada 1.287,4 dolar AS per ounce.

Para analis mengatakan pergerakan greenback terus menjadi salah satu faktor terbesar bagi emas, dengan mata uang pada gilirannya mengambil isyarat dari ekspektasi sekitar rencana suku bunga Federal Reserve AS.

Dolar AS telah melemah bulan ini di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan menjadi kurang agresif daripada yang diperkirakan sebelumnya dalam pengetatan kebijakan moneter.

Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama rivalnya, sebut Xinhua, naik 0,28 persen menjadi 95,46 pada pukul 18.15 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 9,20 sen AS atau 0,58 persen, menjadi menetap di 15,643 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 0,80 dolar AS atau 0,10 persen, menjadi ditutup pada 826,10 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas lanjutkan kenaikan, dolar melemah
Baca juga: Rupiah menguat seiring sinyal "dovish" the Fed

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019