Denpasar (ANTARA News) - Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar, Bali terus berupaya memberikan perhatian kepada penderita skizofrenia (penyakit mental) atau orang dengan skyzofrenia (ODS) dalam memperdayakan kehidupannya.
Ketua K3S Kota Denpasar Selly Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Kamis, mengatakan, masyarakat penderita ODS harus mendapatkan perhatian, sehingga mereka mendapatkan kehidupan dan kesejahteraan yang layak.
"Oleh karena itu kami mengajak seluruh komponen masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama peduli dengan kehidupan penyandang ODS," ujarnya didampingi Wakilnya Antari Jaya Negara.
Ia menambahkan kepeduliannya terhadap warga penderita ODS. Hal ini bermula sekitar dua tahun yang lalu, pihaknya sering berkunjung ke desa-desa ditunjukkan oleh aparat desa terhadap nasib ODS yang sangat memprihatikan, bahkan ada yang sampai dipasung atau dirantai.
Karena begitu seringnya menemukan ODS dengan kehidupan yang memprihatinkan, sehingga menggugah batinnya untuk bisa membantu kehidupan dan kesembuhan orang yang hidup dengan skyzoprenia.
"Seperti gayung bersambut dan didukung oleh OPD terkait akhirnya didirikanlah Rumah Berdaya. Rumah tersebut adalah sebagai wadah kreatifitas dan edukasi penderita skizofrenia agar senantiasa dapat terus berkarya layaknya orang pada umumnya," jelasnya.
Langkah mulia ini didukung penuh oleh Pemkot Denpasar dan bersinergi dengan beberapa dinas terkait seperti, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar.
Sementara itu, Fasilitator Rumah Berdaya dr. Rai Putra Wiguna mengatakan "Rumah Berdaya", selain berfokus pada pemberdayaan, dan edukasi, juga dapat menjadi ruang diskusi publik yang merangkul sahabat-sahabat skizofrenia.
"Sampai saat ini jika saya hitung sudah ada 1.800 lebih mahasiswa kesehatan yang turut bersinergi menjadi kader kesehatan, bahkan kawan dari Surabaya dan Yogyakarta belajar kesini untuk menerapkan hal yang sama di daerahnya," ucapnya.
Untuk diketahui "Rumah Berdaya" adalah wadah penderita skizofrenia satu-satunya di Bali. Besar harapan ke depannya setiap daerah juga mampu berbuat hal sama, sehingga semakin banyak merangkul sahabat-sahabat skizofrenia untuk tetap berkreativitas.
Baca juga: Kurang vitamin D berisiko kena skizofrenia
Baca juga: Penderita skizofrenia butuh sistem rehabilitasi komprehensif
Baca juga: Penderita skizofrenia tak perlu konsumsi obat jangka panjang
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019