Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengungkap besarnya peluang bisnis e-Dagang di Asia Tenggara yang masih terbuka luas.
"Google dan Temasek memperkirakan nilai perdagangan e-Commerce 2018 sebesar 23,2 miliar Dolar AS atau sekitar Rp336 triliun," kata Presiden dalam sambutannya saat menghadiri Peringatan HUT Ke-9 Situs Belanja Daring Bukalapak, di Balai Sidang Jakarta, Kamis malam.
Menurut Presiden, jumlah itu meningkat 114 persen dari 2017.
Sementara itu, pada 2025 total nilai perdagangan melalui e-Dagang juga diperkirakan Google dan Temasek meningkat dua kali lipat sehingga mencapai sekitar 53 miliar dolar AS.
Selain itu Presiden juga mengharapkan agar sektor swasta bersama pemerintah dapat memperbaiki kemasan dan membangun citra dagang produk UMKM sehingga dapat diterima lebih luas oleh pasar.
Desain produk, "brand image" dan kemasan dinilai Presiden penting untuk meraih tren pasar.
Jika sisi tersebut dapat dipenuhi, maka bisa meningkatkan penjualan produk melalui e-Dagang.
"Kalau bisa disambungkan 'offline' dengan 'online', bisa jadi kekuatan besar negara kita," ujar Presiden.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan terdapat sebanyak 56 juta UMKM yang terdapat di Indonesia.
Sementara itu, Bukalapak telah bekerja sama dengan 4 juta UMKM.
Presiden mengapresiasi inisiatif dan semangat dari situs belanja daring tersebut.
"Kepada kita semuanya, selamat tahun baru 2019, selamat berlapak di 2019 ini," ujar Presiden menutup sambutannya.
Dia mengatakan usaha e-Dagang tersebut menambah semangat positif dalam membangun ekonomi bangsa.
Baca juga: Presiden hadiri peringatan HUT Ke-9 Bukalapak ajak pengusaha tingkatkan kualitas UMKM melalui online
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019