Jakarta (ANTARA News) - Tim khusus bentukan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya meminta keterangan dari Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif, setelah dua bom molotov dilempar ke kediamannya, Rabu dini hari.
“(Laode) sudah diperiksa,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, mengonfirmasi saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Pemeriksaan Laode, dia menerangkan, diikuti dengan upaya meminta keterangan dari total 11 saksi, terdiri atas keluarga dan tetangga.
Walau demikian, penyidik, menurut dia, belum meminta keterangan Ketua KPK Agus Raharjo terkait ancaman bom yang terjadi di kediamannya, Rabu pagi.
“Nanti cari waktu ya (untuk pemeriksaan Agus),” kata dia.
Untuk teror bom di kediaman Agus, dia menyebut, penyidik telah meminta keterangan enam orang saksi, salah satunya penjual bubur ayam yang kerap berjual di sekitar kediaman ketua KPK itu.
Dua botol kaca berisi bahan bakar dan sumbu dilempar ke arah kediaman Laode di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42C, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu dini hari.
Satu botol kaca yang dilempar pecah dan tidak meledak. Botol kaca kedua tidak meledak, dan tidan pecah.
Di lokasi terpisah, sebuah tas menggantung di kediaman Ketua KPK, Agus Raharjo, di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Bekasi pada Rabu pagi.
Namun, polisi menduga tas yang diduga bom itu berisi pipa-pipa tanpa unsur peledak.
Dari dua kejadian itu, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan saksi dan barang bukti yang diperoleh dari dua lokasi tersebut.
Baca juga: Polisi periksa belasan saksi kasus teror bom petinggi KPK
Baca juga: Polisi tingkatkan patroli di kediaman petinggi KPK
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019