Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas kegempaan di Tapanuli dan sekitarnya sehingga masyarakat diminta tidak mempercayai isu tsunami yang beredar pada Kamis (10/1).

"Kami segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di sensor terdekat dimana hasilnya tidak ada aktivitas kegempaan di Tapanuli dan sekitarnya," kata Rahmat dalam pesan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Hal itu disampaikan Rahmat untuk menjawab kekhwatiran warga Sibolga dan Tapanuli Tengah yang mendadak berhamburan dari rumah pada Kamis dini hari terkait adanya isu tsunami.

Selain itu, hasil pengamatan stasiun pasang surut (tide gauge) di wilayah Sumatera Utara yaitu di Sibolga, Gunung Sitoli, Lahewa, Teluk Dalam, Pulau Tello, dan Tanabala tidak ditemukan perubahan gelombang air laut yang signifikan namun hanya gejala normal pasang surut harian .

Dia mengatakan, BMKG juga melakukan pengamatan lapangan oleh BMKG Pinangsori, Sibolga dan BMKG Nias dan hasilnya tidak didapatkan adanya gejala peristiwa tsunami.

"Karena itu kami mengimbau masyarakat agar tidak mempercayai isu tsunami yang berkembang dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya," kata dia.

Namun diingatkan untuk tetap waspada dan selalu pantau informasi resmi yang bersumber dari BMKG, tambah dia.

Baca juga: Gempa landa Padang-Tapanuli Senin dini hari
Baca juga: BMKG : Gempa Tapanuli Utara dipicu sesar aktif
Baca juga: Gempa Mandailing Natal membuat panik warga Tapanuli Tengah

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019