Padang (ANTARA News) - Gempa susulan masih terus berlangsung menggungcang wilayah Sumbar, akibatnya warga di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dan Kepulauan Mentawai, kian panik dan berhamburan keluar rumah seiring dengan pemadaman listrik.
Gempa berkekuatan 5,2 SR, Selasa sore, pukul 15.27 WIB pada kedalaman 63 km berlangsung selama lima menit kembali mengguncang sejumlah Kota di Sumbar, terutama sepanjang Pesisir Selatan dan Kota Padang.
Seorang relawan Kabisat Indonesia, Adison, ketika dihubungi di Air Haji Pesisir Selatan, mengatakan, akibat guncangan gempa susulan berkekuatan 5,2 Skala Richter, Selasa, warga berhamburan lari keluar rumah.
Saat gempa susulan itu, arus listrik ikut padam di kawasan itu dan warga semakin panik karena terganggu menyiapkan berbagai menu untuk berbuka puasa.
Kondisi gempa susulan inilah, kata Adison, membuat warga masih tetap memilih tinggal pada lokasi pengungsian malam hari atau di tenda-tenda dekat rumahnya.
Adison atas nama lembaga swadaya masyarakat Kabisat Indonesia, mengaku sejak pascagempa berkekuatan 7,9 skala Richter pada 12 September lalu menjadi relawan pendistribusian bantuan dari berbagai pihak pada korban bencana.
Secara terpisah, Koordinator Satkorlat Kecamatan Siberut Selatan, Eri Jhon, dihubungi mengatakan, warga kian bertambah panik akibat guncangan gempa susulan Selasa sore.
Padahal, sebagian warga sudah mulai kembali ke rumah mereka dari lokasi pengungsian umumnya pada kawasan perbukitan.
Namun, akibat gempa susulan terus terjadi ditambah adanya isu-isu gempa besar dan tsunami akan terjadi, sehingga masih ada yang bertahan dan kembali lagi pada lokasi pengungsian.
"Warga kami masih trauma dengan gempa susulan, apalagi isu adanya gempa susulan cukup besar dan tsunami itu," kata Eri Jhon. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007