Festival Janadriyah ini menjadi 'stepping stone' untuk bekerja sama apa saja
Jakarta, (ANTARA News) - Keikutsertaan Indonesia sebagai tamu kehormatan Festival Janadriyah ke-33 yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi membuka peluang Indonesia untuk mengembangkan diplomasi budaya di Arab Saudi, kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Najamuddin Ramly.
"Festival Janadriyah ini menjadi 'stepping stone' untuk bekerja sama apa saja. Kami merencanakan seluruh museum di Arab Saudi menggelar pameran dan seminar sejarah risalah Islam datang ke Indonesia dengan berbagai macam budaya," kata Najamuddin melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Najamuddin mengatakan keberhasilan menjadi tamu kehormatan Festival Janadriyah ke-33 akan membuka kerja sama lain di bidang kebudayaan dengan Arab Saudi.
Dalam festival tersebut, Indonesia membawa pertunjukan seni yang beririsan dengan budaya Islam seperti tari saman, zapin, gambus hingga wayang yang mencerminkan penyebaran agama Islam di Indonesia.
"Festival Janadriyah telah membuka pandangan masyarakat Arab Saudi tentang Indonesia. Selama ini Indonesia hanya dikenal sebagai negara penyedia tenaga kerja. Setelah dikenalkan budaya Indonesia di Festival Janadriyah, mereka menjadi kagum," tuturnya.
Karena itu, Indonesia tidak akan melewatkan peluang untuk terus mengembangkan program diplomasi budaya di Arab Saudi. Apalagi Arab Saudi merupakan negara terkuat di antara negara-negara teluk lainnya.
Arab Saudi juga berperan besar dalam keanggotaannya di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Peran Arab Saudi sangat signifikan dalam OKI. Arab Saudi juga menjadi negara yang disegani oleh Amerika maupun negara-negara Eropa," katanya.
Baca juga: 20 seniman Banyuwangi akan tampil di Riyadh
Baca juga: Indonesia-Arab Saudi sepakat perkuat hubungan kebudayaan
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019