Jakarta, 9/1 (Antara) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan rasa keprihatinannya atas teror bom molotov di kediaman Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Kalibata, Jakarta Selatan.
"Saya prihatin yah, saya juga baru baca 'head line', tapi ini upaya - upaya yang menghadirkan rasa teror, banyak yang menilai ini adalah menekan upaya memberantas korupsi," kata Sandiaga di Jakarta Pusat, Rabu.
Ia mengatakan, KPK tidak perlu takut terhadap teror yang berupaya melemahkannya.
"Kita pastikan bahwa penegakan hukum ini jangan sampai bisa diganggu gugat oleh oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab jadi tidak usah takut. Kita bersama pak Laode Syarif kita sampaikan bahwa Prabowo-Sandi bersimpati dan turut prihatin," kata Sandiaga.
Sementara itu, dia mengatakan, bersama Capres Prabowo Subianto, dirinya akan berupaya menghadirkan pemerintahan yang bersih. "Rakyat ini sudah muak dengan korupsi yang sudah masuk ke stadium keempat dan KPK itu ada di ujung tombak," kata mantan Wagub DKI itu.
Ia mengatakan, bila terpilih memimpin negeri ini, pihaknya akan memperkuat KPK, Polri dan Kejaksaan dalam pemberantasan korupsi dan pencegahan korupsi.
Ia mencontohkan, dalam upaya pencegahan korupsi dirinya saat masih menjabat Wakil Gubenur, bersama dengan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan membentuk KPK Pemprov DKI.
"Kita sudah coba di DKI dan Alhamdulillah dengan satu tahun di DKI, pak Anies bisa meraih begitu banyak penghargaan dengan adanya KPK," kata Sandiaga.***2***
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019