Jakarta (ANTARA News) - Dosen Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung Firman Manan menilai sikap Wakil Sekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief bisa kontraproduktif bagi citra bahkan elektabilitas partainya.
"Pola yang digunakan oleh Andi Arief berbeda dengan citra Partai Demokrat yang selama ini terbangun di mata publik," kata Firman dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Susilo Bambang Yudhoyono sebagai tokoh sentral selama ini membangun Partai Demokrat sebagai partai yang bercitra santun.
Demokrat selama ini juga dikenal sebagai partai yang menerapkan strategi politik defensif. Mereka lebih banyak menepis isu-isu negatif yang mengarah pada partai daripada menyerang pihak lain.
Namun, kata Firman, Andi Arief justru bersikap dan bertindak sebaliknya. Ia justru menggunakan politik ofensif dengan serangan frontal ke pihak lain.
Menurut Firman, strategi politik ofensif yang digunakan oleh Andi Arief dapat mengganggu ritme pola kampanye Demokrat sekaligus membuat karakteristik partai itu menjadi tidak jelas di mata publik.
"Strategi SBY yang membangun citra dirinya sebagai politisi santun sekaligus karakter Partai Demokrat sebagai partai yang santun dapat terkikis oleh pernyataan-pernyataan Andi Arief yang cenderung ofensif," kata Firman.
Menurut dia, sikap dan tindakan Andi Arief yang tak sesuai dengan pola pencitraan yang dibangun oleh SBY bukan tidak mungkin berimbas pada elektabilitas Demokrat.
Ia menilai SBY sebagai ketua umum harus kembali menekankan kepada kader-kadernya untuk menggunakan strategi politik santun dan tidak melakukan serangan frontal dalam membangun citra partai.
"SBY harus melakukan pendisiplinan terhadap kader-kader partai untuk mencegah karakteristik politik santun Partai Demokrat tergerus oleh manuver yang dilakukan oleh kader-kader seperti Andi Arief," ujar Firman
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019