"Target kami, lima (toko) lagi," kata CEO Bhinneka, Hendrik Tio, kepada media di Jakarta, Selasa.
Meski tak menyebut detail kelima toko fisik yang akan dibangun, Hendrik menyebutkan toko akan dibuka di Bandung, Yogyakarta dan Jakarta
Bhinneka sudah sejak lama memakai konsep omnichannel, sejak 1999 mereka membuka situs Bhinneka.com disusul dengan toko fisik pertama mereka pda 2001.
Bhinneka melihat kebutuhan konsumen saat itu yang tidak memiliki pengalaman berbelanja lewat internet sehingga tingkat kepercayaan sangat kurang. Melalui toko, konsumen dapat melihat langsung barang yang ingin dibeli.
Ketika berbelanja lewat internet mulai populer medio 2011, Bhinneka masih melihat kebutuhan konsumen untuk datang langsung ke toko ketika ingin membeli barang.
Kebiasaan konsumen berbelanja langsung ke toko fisik pun berubah, umumnya mereka yang datang ke toko bisa dipastikan akan membeli barang karena sebelumnya mereka sudah mencari informasi di dunia maya.
Selain itu, toko fisik bagi Bhinneka juga berfungsi sebagai pemasaran dan untuk memajang barang.
Meski pun saat pertumbuhan belanja online lebih cepat dibandingkan belanja offline, Bhinneka masih melihat membuka toko offline ini sebagai jalur pemasaran yang menjanjikan.
"Bagi kami, tahun ini masih ingin buka karena masyarakat di kota-kota itu ingin kami hadir di sana," kata Hendrik.
Salah satu permintaan toko yang cukup tinggi berasal dari Jakarta dan sekitarnya sehingga walau pun saat ini sudah ada toko, Bhinneka masih ingin menambah toko offline.
Rencana Bhinneka untuk layanan omnichannel ini, mereka ingin mengembangkan interaksi multichannel yang tidak terputus, misalnya merekomendasikan toko fisik terdekat setelah konsumen mengunjungi atau bertransaksi di situs mereka.
Baca juga: Tahun politik, Bhinneka belum mau IPO
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019