Ternate (ANTARA News) - Anggota polisi di Ternate, Maluku Utara (Malut), mulai Selasa siang (25/9) kembali melaksanakan tugas seperti biasa, setelah sejak Senin pagi semuanya ditarik masuk ke markas, menyusul terjadinya bentrok antara sejumlah oknum anggota polisi dengan oknum anggota TNI AD di Ternate. "Mulai siang ini seluruh anggota polisi di Ternate dan daerah lainnya di Malut, telah diinstruksikan untuk kembali bertugas seperti biasa," kata Inspektur Polda Malut Kombes Pol Krido Sudibyo di kantor Gubenur Malut, Selasa, usai mengikuti rapat Muspida terbatas terkait aksi bentrok hari Senin . Rapat Muspida terbatas yang dipimpin Gubernur Malut Thaib Armaiyn tersebut, dihadiri Kapolda Malut Brigjen Pol Drs Mustofa, Danrem 152 Babullah Ternate Kol Inf Torry Djohar Banguntoro, Danlanal Ternate Kol Laut P Sutrisno serta sejumlah perwira Polda dan Korem. Menurut Irpolda, dalam rapat tersebut disepakati bahwa polisi dan TNI mulai Selasa siang akan kembali melaksanakan tugas seperti biasa, Mereka diminta tidak perlu khawatir terkait dengan kasus bentrokan, karena pimpinan Polri dan TNI di Malut akan menjamin keamanan semuanya.Selain itu, pada rapat tersebut disepakati bahwa mulai Selasa malam, anggota polisi dan TNI di Ternate akan melakukan patroli bersama. Patroli ini ditujukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Ternate. "Kasus penganiayaan kemarin yang mengakibatkan adanya korban meninggal dan terluka, akan diselidiki secara bersama dan kalau ditemukan pelakunya, baik itu oknum anggota polisi maupun oknum anggota TNI, akan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Irpolda Malut. Adanya kesepakatan dalam rapat muspida terbatas tersebut, diharapkan kasus bentrok tidak lagi melebar dan mendorong munculnya aksi baru. Semua anggota polisi dan TNI di Malut diharapkan menahan diri dan kembali menjaga persatuan dan persaudaraan. Sementara itu, Danrem 152 Babullah Kol Inf Torry Djohar Banguntoro mengatakan, kalau ada anggotanya yang mencoba melakukan penganiayaan atau penembakan kepada anggota polisi terkait dengan kasus lalu, maka yang bersangkutan akan ditindak tegas. Bentrok anggota TNI dengan anggota polisi di Ternate itu sempat membuat suasana kota Ternate menjadi mencekam, karena dalam bentrok tersebut, ada korban jiwa, yakni dua anggota polisi tewas tertusuk senjata tajam serta empat anggota polisi dan dua angota TNI mengalami luka tembak dan luka tusuk senjata tajam. Sejauh ini belum ada penjelasan resmi, baik dari Korem maupun Polda Malut mengenai latar belakang bentrok tersebut, namun sesuai informasi yang ada, penyebabnya dipicu oleh adanya pertengkaran antara oknum anggota polisi dengan oknum anggota TNI sehari sebelumnya (Minggu).(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007