Setelah pemerintah melaksanakan kampanye campak rubella pada Agustus dan September 2017

Jakarta (ANTARA News) - Kasus kejadian campak dan rubella positif di Pulau Jawa menurun drastis setelah dilakukannya kampanye imunisasi campak rubella sejak 2017 .

"Di Jawa, kasusnya menurun jauh ketika kita mencapai cakupan 100 persen," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin.

Berdasarkan data Kemenkes, kasus campak positif tertinggi pada 2017 mencapai 449 kejadian pada Januari. Sementara kasus rubella tertinggi sebanyak 287 kejadian di bulan April 2017.

Kasus campak dan rubella yang terkonfirmasi tersebut selalu berada dikisaran 100 hingga 200 kejadian setiap bulannya pada tengah tahun pertama 2017.

Namun setelah pemerintah melaksanakan kampanye imunisasi massal campak rubella mulai Agustus hingga September, kejadian campak dan rubella positif mulai menurun.

Kasus campak dan rubella positif berturut-turut menurun mulai 52 kasus dan 34 kasus pada Agustus, 20 kasus dan 12 kasus di September, 9 kasus dan 21 kasus di Oktober, 2 kasus dan 11 kasus pada November, serta 6 kasus campak dan 3 kasus rubella pada Desember 2017.

Kementerian Kesehatan juga mencatat penurunan kasus kejadian luar biasa (KLB) campak yang terjadi di tahun 2017. Kasus KLB campak rata-rata tercatat 10 kejadian setiap bulannya dalam periode Januari-Juli 2017 dengan KLB tertinggi pada bulan Februari dengan 30 kejadian.

Setelah pemerintah melaksanakan kampanye campak rubella pada Agustus dan September 2017, kasus KLB mulai menurun dan tercatat tidak ada lagi kasus KLB campak pada bulan Oktober, November, dan Desember.

Cakupan imunisasi campak dan rubella di Pulau Jawa pada 2017 telah melebihi target 95 persen, yaitu 100,98 persen. Capaian imunisasi melebihi 100 persen karena banyaknya penduduk di Pulau Jawa yang merupakan transmigran.

"Esensinya kampanye untuk memutus rantai penularan, maka coveragenya harus tinggi. Harapannya sudah tidak ada kasus campak dan rubella," kata Anung.

Baca juga: 87,33 persen, rata-rata cakupan imunisasi campak-rubella Indonesia

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019