Jakarta (ANTARA News) - Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) masih akan mungkin untuk melanjutkan pergerakan positif. "Secara teknikal indeks BEJ masih mungkin untuk melanjutkan kenaikan, apalagi ditunjang oleh fundamental beberapa emiten yang cukup bagus," kata Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah. Menurut dia, naiknya harga komoditi, terutama harga minyak mentah dunia, masih menjadi pendorong kenaikan saham sektor pertambangan yang akhir-akhir ini masih menjadi penopang kenaikan indeks BEJ. Selain itu, lanjut Alfian, masih berlanjutnya dana asing yang mengalir ke Indonesia, dengan ditandai penguatan Rupiah yang berada di level Rp9.167 per dolar AS, juga menjadi sentimen positif perdagangan saham di BEJ. Namun, melemahnya bursa AS dan regional akan menjadi penahan kenaikan indeks BEJ pada Selasa ini. Bursa AS dengan indeks Dow Jones tadi malam yang ditutup turun 61,13 poin (0,44 persen) menjadi 13.759,05 dan diikuti oleh bursa Tokyo dengan Nikkei 225 yang terkoreksi 22,95 poin (0,14 persen) ke posisi 16.289,66 serta bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang melorot 53,35 poin (0,20 persen) ke level 26.498,58 di awal perdagangan menjadi sentimen negatif pembukaan indeks BEJ. IHSG dibuka melemah 6,218 poin atau 0,26 persen menjadi 2.347,412 dan indeks LQ45 melemah 1,799 poin atau 0,36 persen ke posisi 495,212. (*)
Copyright © ANTARA 2007