Perangkat yang berisi bahan peledak itu merupakan salah satu dari dua yang ditemukan di dalam satu tas di atap satu gedung dekat gereja tersebut, kata tiga sumber keamanan dan media negara, seperti dikutip Reuters.
Dua personel polisi dan seorang warga yang melihat peristiwa itu juga luka-luka ketika bom itu meledak, kata sumber-sumber keamanan.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Pasukan keamanan Mesir selama bertahun-tahun memerangi pemberontak yang telah menyerang kaum Kristiani Koptik, wisatawan dan personel keamanan.
Pasukan keamanan telah meningkatkan kehadiran mereka di luar gereja-gereja dan tempat-tempat ibadah menjelang Tahun Baru dan Natal Koptik, yang dirayakan pada 7 Januari.
Kaum Kristiani Koptik, yang berjumlah sekitar 10 persen dari penduduk Mesir, telah lama mengeluhkan diskriminasi.
Pihak berwajib telah menempatkan para penjaga bersenjata di luar gereja-gereja dan tempat-temat ibadah dalam usaha melindungi mereka dari serangan-serangan.
Pada November, para militan membunuh tujuh orang yang pulang dari upacara pembaptisan seorang anak di tempat ibadah Koptik sekitar 260 km dari Kairo.
(Uu.M016)
Pewarta: Antara
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019