Jakarta (ANTARA News) - Parlemen Indonesia melalui Komisi I DPR RI mendorong pemerintah untuk meningkatkan siaran bernuansa Indonesia di kawasan perbatasan karena nilainya amat strategis bagi keutuhan NKRI. "Pulau-pulau terluar, dan daerah-daerah di pelosok Tanah Air yang berada di kawasan perbatasan RI dengan negara tetangga, merupakan 'Gerbang Nusantara' yang harus terus mendapat perhatian, antara lain dengan adanya fasilitas penyiaran milik Indonesia, apakah itu dari lembaga publik maupun radio serta koran lokal," kata Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga, di Jakarta, Senin. Hal itu juga telah menjadi salah satu dari sembilan butir kesimpulan rapat kerja Komisi I DPR RI dengan jajaran Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), di ruang sidang komisi tersebut. "Kami meminta pemerintah melalui Departemen Kominfo agar meningkatkan kualitas siaran, baik itu oleh lembaga-lembaga penyiaran publik (radio dan televisi), juga oleh radio dan televisi serta koran lokal, demi meningkatkan kualitas masyarakat di kawasan perbatasan secara umum," kata Theo Sambuaga. Menanggapi pertanyaan ANTARA News, Menkominfo mengatakan pihaknya memberi dukungan penuh atas upaya peningkatan siaran di kawasan perbatasan RI-PNG di Provinsi Papua. "Baik itu radio maupun koran, saya rasa ada dukungan konkret (dana) nanti dari Badan Informasi Publik (BIP)," ungkap menteri. Ia juga mendukung penuh upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boven Digoel di perbatasan RI-PNG yang terus berjuang membangun stasiun siaran radio serta koran berbentuk tabloid. Khusus pendirian stasiun radio, Pemkab Boven Digoel menggandeng Radio Republik Indonesia (RRI), sementara penerbitan koran tabloid bernama BOVEN DIGOEL POST, dilakukan bersama sebuah institusi, didukung oleh LKBN ANTARA Biro Jayapura. Theo Sambuaga kepada pers mengatakan, demi peningkatan kualitas masyarakat umumnya, antara lain melalui memajukan mutu siaran (televisi, radio, koran) di perbatasan, DPR RI mengharapkan pihak Depkominfo bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di pusat maupun daerah, serta lembaga-lembaga lain, misalnya LKBN ANTARA maupun RRI.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007