BBM ini begitu penting, sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. Bagaimana tidak? Semua kegiatan produksi membutuhkan BBM. Peningkatan produksi padi, salah satunya membutuhkan BBM.
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 131 titik lembaga penyalur penyedia BBM sudah dapat melayani distribusi jenis Premium dan Solar satu harga di Indonesia.
Pelayanan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar di lembaga penyalur diantaranya sudah menjangkau Kalimantan Barat (Kabupaten Sanggau dan Pesisir Barat) dan Lampung (Kabupaten Lampung Barat), berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPBKB) Sukau di Lampung dan SPBKB Ngambur dan Toba di Kalimantan Barat secara resmi melayani BBM Satu Harga telah beroperasi sejak akhir Desember 2018, melengkapi 131 titik lembaga penyalur penyedia BBM Satu Harga di Indonesia.
Ketiga lembaga penyalur tersebut didirikan oleh PT AKR Corporindo Tbk yang dikhususkan untuk wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Dari 131 titik BBM Satu Harga yang terbangun akhir 2016, sebanyak 9 lembaga penyalur dibangun oleh PT AKR Corporindo dan sisanya dibangun oleh PT Pertamina.
"Targetnya 160 titik di pertengahan 2019. Mudah-mudahan di pertengahan 2019 bisa mencapai 160 titik. Kami menugaskan Kepala BPH Migas untuk memonitor pembangunannya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam keterangan Kementerian ESDM.
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan munculnya SPBKB di tiga lokasi tadi diharapkan mempermudah masyarakat mendapatkan akses BBM yang terjangkau.
"Keberadaan SPBKB ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat memperoleh BBM Solar seharga Rp 5.150 per liter, sesuai dengan yang ditetapkan Pemerintah. Di sini juga tersedia bensin AKRA 92," ujar Djoko.
Mewakili masyarakat, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menyambut baik pendirian SPBKB ini. Selama ini, masyarakat Lampung Barat mengalami kesulitan mendapatkan BBM untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
"BBM ini begitu penting, sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat. Bagaimana tidak? Semua kegiatan produksi membutuhkan BBM. Peningkatan produksi padi, salah satunya membutuhkan BBM. Berapa banyak traktor yang kita pergunakan, berapa banyak mesin yang menghasilkan beras? Semua itu membutuhkan BBM. Jadi dengan hadirnya BBM Satu Harga, tentunya kami memberikan apresiasi," ungkap Parosil.
Kapasitas SPBKB Sukau untuk BBM Satu Harga sendiri akan dipasok sebanyak 40 kilo liter (kl), terdiri dari 20 kl Solar dan 20 kl AKRA 92. Sedangkan SPBKB Ngambur berjarak 250 km atau sekitar 5,5 jam dari TBBM Panjang. Total kapasitasnya 24 kl, terdiri dari 12 kl Solar dan 12 kl AKRA 92. Sementara itu, SPBKB Toba berjarak 153 km atau 3,3 jam dari TBBM Wajo. Total kapasitasnya 24 kl, terdiri dari 12 kl Solar dan 12 kl AKRA 92.
Pemerintah telah mencanangkan program BBM Satu Harga sejak digulirkan Presiden Joko Widodo di akhir 2016. Masyarakat kini dapat mendapatkan harga premium Rp6.450 dan solar sebesar Rp5.150 di lembaga penyalur seluruh wilayah Indonesia dengan rincian 57 titik pada tahun 2017, kemudian 73 di tahun 2018 dan 30 titik di tahun 2019.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019