Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan fenomena perubahan iklim yang terjadi secara global juga menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di berbagai wilayah Nusantara.
"Perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia," kata Basuki Hadimuljono dalam rilis diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, dengan adanya pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir.
Untuk itu, ia juga mengajak semua pihak untuk menjaga daerah tangkapan air melalui penghijauan kembali dan menahan laju alih fungsi lahan.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pernah menyebutkan bahwa bendungan kering Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan mengurangi debit banjir Kali Ciliwung sehingga bermanfaat mengendalikan banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan kedua bendungan tersebut merupakan upaya pemerintah di hulu Sungai Ciliwung untuk mengurangi kerentanan banjir di kawasan strategis nasional (KSN) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Ada dua bendungan kering yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane juga merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir Jakarta.
Ia mengemukakan pembangunan kedua waduk tersebut turut berkontribusi mengurangi debit banjir di hulu Ciliwung sekitar 30 persen.
Menteri PUPR mengatakan pengendalian banjir tidak bisa hanya dilakukan melalui upaya struktural atau pembangunan fisik, namun harus didukung kegiatan nonstruktural seperti kampanye penyadaran masyarakat, tata ruang zonasi, dan pembuatan berbagai sumur resapan di lingkungan rumah masing-masing.
Baca juga: Sumur wakaf atasi krisis air Dringo
Baca juga: "Wakaf Sumur" kolaborasi ACT-Pemkab atasi kekeringan Gunung Kidul
Baca juga: Indonesia siap tekan kenaikan suhu Bumi 1,5 derajat Celsius
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019