Dengan mengutip peristiwa belum lama ini, saat para pejabat kelompok tersebut ditangkap dan diancam di daerah kantung itu, Juru Bicara Fatah Atef Abu Yusuf mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu bahwa semua kantornya telah diperintahkan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Pada Jumat pagi, beberapa penyerang berkedok menyerbu markas Palestinian Broadcasting Corporation di Kota Gaza, sehingga beberapa staf cedera dan peralatan rusak.
Pemerintah, pimpinan Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), mengutuk serangan tersebut, dan menyerukan agar para pelakukan ditangkap, demikian laporan Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Juru Bicara Fatah Atef Abu Seif pada Senin mengeluarkan pernyataan yang menuduh bahwa HAMAS "telah menangkap lebih dari 500 anggota kelompok itu" --termasuk beberapa pejabat senior-- sebelum pawai untuk memperingati ulang tahun ke-54 berdirinya gerakan tersebut berlangsung.
Kementerian Dalam Negeri, yang dioperasikan HAMAS, membantah tuduhan itu, dan mengatakan hanya 38 orang telah dipanggil untuk ditanyai, dan mereka semua selanjutnya dibebaskan.
HAMAS dan Fatah telah terlibat pertikaian sejak HAMAS menguasai Jalur Gaza pada 2007 dari Fatah, setelah pertempuran di jalan.
Pada Desember lalu, delegasi dari kedua kelompok yang bertikai tersebut menyelenggarakan pembicaraan dengan para pejabat Mesir di Kairo dengan tujuan mengakhiri perpecahan di kalangan rakyat Palestina.
Pembicaraan itu adalah satu dari puluhan babak pembicaraan di Ibu Kota Mesir, Kairo, dan beberapa ibu kota negara lain Arab antara HAMAS dan Fatah sejak meletusnya perpecahan pada 2007, tapi semua pembicaraan tersebut tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Mesir lanjutkan diplomasi ulang-alik antara Hamas dan Israel
Editor: Chaidar Abdullah
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019