Cirebon (ANTARA News) - Kapolres Cirebon, AKBP Syamsul Bahri, di Mapolres Sumber, Senin, mengatakan bahwa pihaknya membuka jaringan nomor telepon langsung (hotline) bagi pemudik yang memerlukan bantuan, pengarahan atau info penting lainnya melalui pusat panggilan (call center) bernomor 0231-3368555. "Para pemudik yang melintasi Kabupaten Cirebon tidak perlu susah payah untuk mendapat layanan polisi, cukup telepon 'Call Centre', petugas kami akan siap membantu 24 jam," katanya kepada wartawan. Menurut Syamsul, pihaknya juga memerlukan bantuan Pemudik untuk mendapat informasi tentang kemacetan, kecelakaan, tindak kriminal, jalur alternatif yang membingungkan, atau adanya oknum polisi yang arogan saat mengatur jalur. "Bisa saja pemudik melihat aksi kejahatan yang menimpa pemudik lain lalu segera menginformasikan kepada kami, sehingga kami bisa bergerak cepat," katanya. Ia mengatakan, pihaknya sudah membentuk tiga Tim Gerak Cepat seperti Tim Penanganan Kendala, Tim Cepat Tindak Kriminalitas, dan Tim Pemecah Arus. Ia menjelaskan, Tim Penanganan Kendala akan ditempatkan di titik tertentu dengan personil terdiri dari polisi, petugas kesehatan, pemadam kebakaran, dan petugas lainnya yang bersangkutan. "Contoh kerja tim penanganan kendala ini seperti, bila ada kecelakaan lalu-lintas, maka tim ini akan cepat bergerak, untuk mengevakuasi korban, mengevakuasi kendaraan, dan hal lainnya, yang dapat mengakibatkan terganggunya arus mudik," katanya. Tim Cepat Tindak Kriminalitas akan bergerak cepat ke lokasi TKP yang dilaporkan pemudik atau menutup ruang gerak pelaku kejahatan yang sudah melarikan diri. "Sedangkan, tim pemecah arus berfungsi untuk menuntaskan kemacetan yang terjadi di ruas jalur Pantura, seperti mengalihkan ke jalur alternatif terdekat supaya arus mudik tetap lancar," katanya. Namun, ia menilai, keberhasilan pengamanan arus mudik juga sangat ditentukan oleh partisipasi para pemudik seperti melakukan pemeriksaan kelengkapan kendaraan, menjalankan kendaraan tidak dengan kecepatan tinggi, berhenti pada tempat yang aman, dan mengukur tingkat kelelahan pengemudi. "Jika sudah merasa lelah, maka lebih baik beri waktu pengemudi untuk beristirahat," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007