Pandeglang (ANTARA News) - Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan pengungsi korban tsunami mulai berkurang setelah BMKG menurunkan status waspada hingga 500 meter dari pesisir pantai.
"Kami berharap masyarakat bisa kembali ke rumah jika waspada diturunkan menjadi 300 meter," kata Irna saat memimpin Rapat Koordinasi Tanggap Darurat di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Jumat.
Bupati mengatakan, jumlah pengungsi pada hari ketiga pasca-tsunami mencapai 313.380 jiwa tersebar di 25 kecamatan.
Ke-25 kecamatan itu diantaranya Munjul, Angsana, Pulosari, Jiput, Patia, Sukaresmi, Sumur, Mekarjaya, Saketi, Cikedal, Sindagresmi, Cibaliung, Picung, Cipeucang, Labuan, Panimbang, Pagelaran dan Carita.
Namun, setelah diturunkan BMKG status waspada 500 meter menjadi 300 meter dari pesisir pantai jumlah pengungsi berkurang hingga 17.800 jiwa.
Mereka warga yang saat ini masih bertahan di pengungsian hanya di 22 kecamatan dan kemungkinan terus berkurang.
"Kami berharap warga korban tsunami jangan sampai tinggal berkepanjangan di pengungsian," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menangani pasca tsunami.
Sebab, tidak tertutup kemungkinan pengungsi itu sudah tidak memiliki rumah akibat diterjang tsunami.
Bahkan, pemerintah daerah mencatat 1.071 rumah di Pandeglang mengalami kerusakan kategori rusak ringan, sedang hingga rusak berat.
Permasalahan tempat tinggal itu menjadikan perhatian, karena jika mereka berkepanjang tinggal di pengungsian maka akan berdampak terhadap sosial dan ekonomi mereka.
"Kami yakin warga yang masih bertahan di pengungsian itu karena rumah miliknya rusak berat itu," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah daerah mengusulkan pembangunan hunian sementara juga dilengkapi MCK dan air bersih serta penerangn listrik.
Sebab, hunian sementara itu solusi yang tepat untuk menangani jangka pendek agar mereka hidup layak dan nyaman.
"Kami berharap pemerintah pusat dan provinsi dapat merealisasikan pembangunan hunian sementara bagi korban tsunami yang tidak memiliki rumah," katanya.
Baca juga: Lima jenazah korban tsunami Pandeglang yang tak teridentifikasi dimakamkan
Baca juga: 25 BUMN bantu korban tsunami senilai Rp5 miliar
Baca juga: Warga diajak bangkit membangun pascatsunami
Pewarta: Mansyur
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019