Jakarta (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda meletus pada Jumat pukul 14.21 WIB, menimbulkan kolom abu dengan tingi kurang lebih 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.110 meter di atas permukaan laut menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Informasi dari PVMBG yang dibagikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat menyebutkan kolom abu dari Anak Krakatau mengarah ke utara dan timur laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Letusan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 14 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit tujuh detik.
Suara dentuman letusan juga terdengar di Pos Pengamatan Gunungapi Anak Krakatau PVMBG.
Gunung Anak Krakatau pada Jumat pagi pukul 09.39 WIB meletus dan mengeluarkan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan tinggi ± 1.500 m di atas puncak.
Selama Kamis, gunung itu juga meletus 37 kali, melontarkan lava pijar, abu vulkanik dan pasir.
Status Gunung Anak Krakatau tetap Siaga atau Level III. Warga dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam lingkar lima kilometer dari kawah.
Baca juga:
Anak Krakatau masih erupsi
PVMBG: Anak Krakatau mengalami 60 gempa letusan
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019