Bagi investor yang penting stabilitas ekonomi di dalam negeri terjaga, mengingat kondisi perekonomian global masih dibayangi ketidakpastian
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka melemah dipicu sentimen negatif eksternal, namun stabilitas ekonomi nasional, menurut analis, membuat investor tetap bertahan investasi di pasar saham.
IHSG BEI dibuka melemah 9,91 poin atau 0,16 persen menjadi 6.211,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,47 poin atau 0,25 persen menjadi 988,40.
Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah, di Jakarta, Jumat, mengatakan sentimen negatif eksternal kembali menjadi salah satu faktor yang menahan pergerakan IHSG.
"Di tengah situasi politik AS yang masih diliputi ketidakpastian, terutama mengenai penutupan pemerintahan AS tentunya menjadi bayangan negatif bagi pasar global. Hal itu menyulitkan bagi IHSG untuk bisa melaju ke area positif," katanya.
Sementara dari dalam negeri, lanjut dia, sentimennya relatif positif. Pertumbuhan ekonomi pada 2018 diperkirakan mencapai kisaran 5,15 persen, cukup bagus di tengah kondisi global masih diliputi ketidakpastian.
"Sisi positif dari pertumbuhan ekonomi ini dapat memberikan dampak langsung ke penciptaan lapangan kerja, pengurangan tingkat pengangguran, dan penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan," katanya.
Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menambahkan stabilitas ekonomi nasional yang terjaga memberi harapan bagi investor untuk tetap berinvestasi di pasar saham.
"Bagi investor yang penting stabilitas ekonomi di dalam negeri terjaga, mengingat kondisi perekonomian global masih dibayangi ketidakpastian," katanya.
Bursa regional, di antaranya Indeks Nikkei melemah 601,70 poin (3,01 persen) ke 19.413,10, Indeks Hang Seng menguat 100,79 poin (0,40 persen) ke 25.165,19, dan Indeks Strait Times menguat 8,21 poin (0,27 persen) ke posisi 3.021,09.
Baca juga: Rupiah menguat dekati angka Rp14.300
Baca juga: Dolar melemah, ekonomi AS melambat
Baca juga: Saham Apple rontok, picu penurunan tajam Wall Street
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019