Washington/Joshua Tree National Park, California (ANTARA News) - Ketika berjalan-jalan di National Mall di Washington pada Rabu (2/1), Ralph Snake berhenti setiap beberapa meter untuk memunguti sampah yang sudah bertumpuk di hamparan rumput, yang biasanya dalam keadaan rapi.

Sampah-sampah sudah menumpuk sejak pemerintahan pusat menutup sebagian operasinya hampir dua minggu lalu karena perselisihan menyangkut anggaran.

"Saya memutuskan untuk membersihkan bagian ini karena ini yang akan para warga Amerika lakukan," kata Snake, 64, anggota suku Ho-Chunk Nation di Wisconsin.

Snake datang ke Ibu Kota AS untuk menyaksikan Sharice Davids diambil sumpah sebagai satu dari dua perempuan pertama keturunan warga asli Amerika yang menjadi anggota Kongres.

Penutupan sebagian, yang telah membuat banyak layanan pemerintah terhenti, pada Rabu memasuki hari ke-12 tanpa ada tanda-tanda akan berakhir.

Penutupan pemerintahan merupakan akibat dari kebuntuan antara kubu Demokrat, yang menguasai Dewan Perwakilan Rakyat hingga Kamis, dan Presiden Donald Trump. Trump memaksa agar anggaran senilai 5,6 miliar dolar AS (sekitar Rp80,7 triliun) dikeluarkan untuk mendanai pembangunan dinding perbatasan.

Taman-taman nasional telah menutup tempat-tempat perkemahan karena khawatir toilet akan terlalu dipenuhi kotoran manusia.

Ratusan ribu pegawai federal melakukan pekerjaan mereka tanpa dibayar.

Sistem pengadilan imigrasi, yang sudah kewalahan karena begitu banyak pekerjaan tertunda, sebagian besar juga terhenti.

Kemungkinan bahwa perselisihan itu akan berakhir masih belum jelas, bahkan setelah para pemimpin kongres mendatangi Gedung Putih pada Rabu.

Di Washington, 17 museum yang dikelola Smithsonian serta National Zoo tutup pada Rabu setelah kekurangan dana darurat.

Taman Nasional Joshua Tree di California, yang terletak sekitar 209 kilometer sebelah timur Los Angeles, menjadi salah satu dari banyak taman nasional di seluruh negeri yang telah membatasi operasi.

Joshua Tree National Park itu pada Rabu menutup beberapa perkemahan karena toilet di luar, yang tidak bisa dikosongkan karena kekurangan staf, sudah mencapai kapasitasnya sehingga menimbulkan kemungkinan bahaya bagi kesehatan.

Tidak seperti penutupan pemerintahan sebelumnya, kali ini masih banyak taman nasional yang tetap buka kendati tanpa ada staf yang mengumpulkan sampah serta membersihkan toilet.

Penutupan pemerintahan juga telah berdampak pada 62 pengadilan imigrasi di negara itu.

Ratusan hakim sementara dibebastugaskan dan hanya kasus-kasus yang berkaitan dengan imigran dalam penahanan yang disidangkan.

Sementara itu, sekitar 800.000 pegawai pemerintah dirumahkan untuk sementara atau bekerja tanpa digaji sampai penutupan pemerintahan berakhir.

Baca juga: Pengadilan perintahkan pemerintahan Trump kembalikan program DACA
Baca juga: Trump kembali mengancam "menutup" pemerintahan


Sumber: Reuters
Editor: Tia Mutiasari/Gusti Nur Cahya Aryani

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019