Jakarta (ANTARA News) - Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (TIRBR BPPT), Wahyu Widodo Pandoe, mengatakan, Pesawat Udara Nir-Awak (PUNA) tipe Alap-alap PA-06D akan segera diproduksi massal.

Hal ini menyusul telah diterimanya sertifikat kelayakan untuk pesawat drone ini dari Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan sebagai produk militer.

Untuk memenuhi rencana produksi massal ini, BPPT akan bekerja sama dengan pihak industri. Hal ini karena BPPT hanya bertugas menyusun prototipe dan mengajukan sertifikasi kelayakan saja.

"Segera (produksi massal) setelah sertifikasi ini. Tahun ini, nanti mitra swasta kami yang akan melanjutkan," kata dia, di Kantor BPPT, Jakarta, Kamis, usai acara Serah Terima Sertifikat Tipe dan Sertifikat Kelaikudaraan Militer dari Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan.

Meski BPPT tidak melakukan produksi PUNA untuk dijual kepada konsumen, menurut dia, BPPT sudah memiliki beberapa PUNA tipe Alap-alap PA-06D yang digunakan untuk kebutuhan darurat dalam negeri.

"Di BPPT, disiapkan beberapa pesawat untuk keperluan sipil sehingga kalau ada yang darurat bisa dibantu, seperti pemetaan kebakaran hutan, pemetaan gunung berapi," katanya.

Ia berharap dengan perolehan sertifikasi tipe (TC), PUNA ini dapat digunakan untuk keperluan TNI.

PUNA yang memiliki fungsi utama untuk melakukan pemetaan udara ini telah menunjukkan kemampuannya dalam memetakan daerah terdampak bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan jalur kereta api cepat Cirebon-Brebes.

Proses sertifikasi PUNA ini dilakukan oleh BPPT kepada Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan dan memerlukan waktu tiga bulan sejak didaftarkan hingga lulus sertifikasi pada Desember 2018.

Ia menambahkan, PUNA ini mampu terbang di ketinggian 12.000 kaki dengan kecepatan 55 hingga 65 knot.

"Untuk altitude atau ketinggian terbangnya, Alap-alap ini mampu mencapai 12.000 kaki, dengan jangkauan datalink 100 km (LOS). Untuk kecepatan saat cruise 55-65 knot dan untuk lepas-landas dan mendarat memerlukan landasan pacu sepanjang 150-200 meter," katanya.

PUNA tipe Alap-Alap PA-06D memiliki spesifikasi teknis bentang sayap sepanjang 3.2 m, berat maksimum saat lepas landas sebesar 31 kg, dan memiliki ketahanan untuk terbang selama lima jam.

Baca juga: Pesawat nirawak Alap-Alap PA-06D raih serfikat kelaikan produk militer

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019