Kalau dalam kasus Ratna Sarumpaet informasi hoaks disebarkan ke publik melalui konferensi pers, dalam kasus hoak tujuh kontainer surat suara tercoblos ini Andi Arief menyebarkannya melalui akun twitter."
Jakarta (ANTARA News) - Caleg PDI Perjuangan Ramond Dony Adam menilai, penyebaran informasi tujuh kontainer surat suara tercoblos yang ternyata hoaks polanya sama dengan informasi hoaks Ratna Sarumpaet, yakni khas Koalisi Kardus.
"Kalau dalam kasus Ratna Sarumpaet informasi hoaks disebarkan ke publik melalui konferensi pers, dalam kasus hoak tujuh kontainer surat suara tercoblos ini Andi Arief menyebarkannya melalui akun twitter," kata Ramon Dony Adam, di Jakarta, Kamis.
Menurut Ramon Dony, penyebaran informasi hoaks itu, kesamaannya adalah informasi berdasarkan kabar burung yang belum terklarfikasi kebenarannya, tapi kemudian sudah disebarkan ke ruang publik.
Caleg PDI Perjuangan untuk DPR RI dari daerah pemilihan Nangroe Aceh Darussalam I ini di sisi lain, memuji tindakan KPU yang dinilai cepat melakukan klarifikasi yang ternyata hoaks, dan kemudian melaporkannya ke Bareskrim Polri. Ramon Dony mendorong, Andi Arief sebagai bagian dari penyebaran informasi hoaks agar diproses hukum.
"Kalau Andi Arief tidak diproses hukum, maka akan ada banyak orang yang meniru menyebarkan hoaks dengan diawali "mohon dicek, kabarnya…". Padahal patut diduga kabar tersebut adalah bagian dari skenario hoaks yang sengaja mereka ciptakan sendiri," katanya.
Dony menduga, informasi hoaks Andi Arief di twitter ini sengaja dibuat untuk menciptakan polemik yang pada akhirnya berpotensi mendeligitimasi kredibiltas penyelenggara pemilu. "Kalau tidak ada niat tersebut, Andi Arief cukup melaporkannya ke KPU, Bawaslu, atau Kepolisian," katanya.
Donny menegaskan, hukum harus ditegakkkan kepada siapapun yang mencoba mengacaukan pemilu. "Saya yakin Kepolisian akan bekerja profesional, dan kita lihat saja apakah Andi Arief akan menyusul Ratna Sarumpaet di tahanan?” kata Dony.
Pada kesempatan tersebut, Dony juga mengajak masyarakat untuk semakin berhati-hati dalam mencerna informasi yang sengaja dikreasi untuk memperkeruh situasi menjelang pemungutan suara pemilu.
Sebelumnya, Andi Arief berkicau di twitter pada Rabu (2/1/2018), pukul 20.05 WIB: ”Mohon dicek, kabarnya ada tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar.” Namun, kicuan tersebut kemudian dihapus.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019