Industri TPT ingin insentif untuk investasi baru yang berorientasi pada penghasil devisa dan menciptakan lapangan kerja
Jakarta (ANTARA News) - Pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menyatakan siap mendongkrak ekspor pada 2019 dengan dukungan insentif fiskal yang akan segera diajukan.
“Industri TPT ingin insentif untuk investasi baru yang berorientasi pada penghasil devisa dan menciptakan lapangan kerja,” kata Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut Ade, insentif bagi industri yang berorientasi ekspor tersebut dapat mendongkrak kinerja ekspor dalam negeri sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan Indonesia.
Terkait dua insentif fiskal yang ada saat ini, Ade juga meminta agar pengajuannya hanya melalui satu pintu, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama industri dapat merasakannya.
“Kami inginnya satu pintu. Kalau sekarang kan dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) ke Kementerian Perindustrian, terus ke Badan Kebijakan Fiskal, terus ke Pajak, itu terlalu panjang,” ungkap Ade.
Dengan demikian, industri TPT nasional diyakini dapat semakin berdaya saing di pasar global serta menyumbang devisa yang besar bagi negara.
Untuk itu, lanjut Ade, API tengah menyusun rekomendasi insentif fiskal yang berorientasi ekspor untuk diajukan ke kementerian terkait.
“Kami sedang susun, ya nanti diajukan ke Kemenkeu dan kementerian terkait lainnya,” ujar Ade.
Baca juga: Menperin sambut target ekspor tekstil 30 miliar dolar
Baca juga: Mendag dukung target ekspor 30 miliar dolar AS industri TPT
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019