"Tahun 2018 kita berupaya untuk seoptimal mungkin. Kita memproduksi kurang lebih 20.000 ton. Memang jauh belum mencapai dari target 2018," kata Direktur Utama Sang Hyang Seri Karyawan Gunarso saat ditemui Antara di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis.
Karyawan menjelaskan 90 persen dari total produksi benih adalah berasal dari benih padi karena perusahaan berfokus pada program pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan benih padi nasional sebesar 350 ribu ton.
Ia mengaku bahwa realisasi produksi benih masih jauh dari target yang ditetapkan karena pabrik yang dimiliki belum bisa berfungsi secara optimal.
"Kami punya kapasitas kurang lebih 80.000 ton sesuai target, tapi memang saat ini belum optimal," kata Karyawan.
Meski belum optimal, SHS akan mengoptimalkan produksi dengan memanfaatkan lahan seluas 3.000 hektare (ha) di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
SHS meningkatkan sinergi dengan BUMN lain, salah satunya dengan Perum Bulog untuk memanfaatkan lahan tersebut sebagai pengadaan beras yang diserap Bulog.
Selain itu, SHS akan menjalin kemitraan dengan kelompok tani untuk melakukan pembibitan benih padi di beberapa sentra produksi seperti di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Lampung dan Sumatra Selatan.
Sebagai upaya untuk meningkatkan potensi pasar, pada tahun ini SHS akan mengembangkan benih selain padi, yakni benih jagung hibrida, padi hibrida dan hortikultura.
"Benih tersebut punya potensi market yang cukup menarik, serta memiliki omzet dan margin yang cukup besar sehingga kami akan masuk ke area itu," kata Karyawan.
Baca juga: Sang Hyang Seri dan Pertani akan merger
Baca juga: Mentan luncurkan dua varietas baru padi GSR
Baca juga: Mentan salurkan 70 ton benih unggul untuk petani Kotim
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019