Wakil Kepala Polisi Daerah Kajang, Superintendan Mohd Sabri Abdullah di Kuala Lumpur, Rabu, mengatakan kesimpulan tersebut disampaikan setelah dilakukan post mortem oleh Bagian Forensik Rumah Sakit Serdang pada pukul 10.00 pagi.
"Penyebab kematian adalah `asphyxia due to smothering`, yaitu pernafasan terhenti oleh kain yang disumbat ke dalam mulut, tidak nampak dicekik atau patah di bagian leher. Tidak ada bagian tubuh lain yang terluka pada korban," katanya.
Sementara itu, Satuan Tugas Perlindungan Warga Negara Indonesia (Satgas WNI) KBRI Kuala Lumpur belum mendapatkan akses terhadap informasi mengenai seorang wanita WNI dibunuh di asrama pekerja Jalan Reko, Kajang, Kuala Lumpur, Malaysia.
"KBRI Kuala Lumpur sudah minta, tetapi belum dapat akses untuk mengonfirmasi identitas jenazah. Masih dalam penyelidikan Kantor Polisi Kajang. Belum bisa konfirmasi apakah betul korban WNI atau bukan," ujar Sekretaris I Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kuala Lumpur Soeharyo Tri Sasongko.
Misteri hilang seorang pekerja wanita warga Indonesia yang absen ke tempat kerja terungkap setelah ditemukan meninggal dunia dalam keadaan setengah telanjang di kamar asrama pekerja di Jalan Reko, Kajang, diduga akibat dibunuh.
Wakil Kepala Polisi Daerah Kajang Superintendan Mohd Sabri Abdullah mengatakan pihaknya menerima panggilan darurat dari laki-laki setempat yang juga majikan korban menginformasikan menemukan mayat wanita tersebut di kamar pada 18.24 petang waktu setempat, Senin (31/12).
Baca juga: TKI diimbau mewaspadai calo
Baca juga: TKI bersama empat anaknya ditangkap polisi Malaysia
Baca juga: BPBD Riau : 17 jenazah TKI sudah ditemukan
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019