Kami minta warga yang tinggal di daerah aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan bencana banjir
Lebak, Banten (ANTARA News) - Badan dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak memberlakukan "Siaga II" ancaman banjir menyusul tinggi permukaan Sungai Ciujung-Ciberang hingga 397 centimeter dengan debit air 501 meter per kubik per detik.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan bencana banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa curah hujan sejak beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Lebak cukup tinggi dan berpeluang pagi, siang, sore, malam hingga dinihari.
Intensitas curah hujan lebat, sedang dan rendah, sehingga berpotensi ancaman banjir dan longsor.
Bahkan, satu pekan lalu banjir juga menerjang beberapa desa di Kecamatan Banjasari.
Oleh karena itu, BPBD mengimbau masyarakat khususnya yang tinggal di daerah bantaran sungai agar waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana banjir.
Sebab, wilayah Kabupaten Lebak sebagian besar menjadi "langganan" banjir akibat luapan sejumlah sungai.
Selain itu, juga merupakan daerah rawan longsor karena terdapat perbukitan dan pegunungan.
Petugas BPBD saat ini melaksanakan penyisiran di lokasi-lokasi rawan bencana alam.
Ia juga mengintruksikan kepada masyarakat, aparat kecamatan, desa/kelurahan dan relawan agar meningkatkan kewaspadaan.
"Kami yakin melalui kewaspadaan dapat mengurangi risiko kebencanaan," katanya.
Menurut dia, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai peralatan, relawan dan logistik, termasuk obat-obatan.
Peralatan yang dimaksud, antara lain perahu motor, pelampung, tenda, kendaraan operasional juga mobil dapur.
Di samping itu, BPBD juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, Tagana, PMI, Dinas Bina Marga, Dinas Kesehatan, Orari, Pers, aparat kecamatan dan masyarakat.
Saat ini, personel BPBD dan para relawan tangguh yang bersiaga selama 24 jam di Posko Utama Penanggulan Bencana.
"Kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi untuk penanganan kebencanaan dengan bertindak cepat melakukan evakuasi juga penyaluran bahan pokok," katanya.
Sementara itu, Sardi (50) seorang warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciujung, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengatakan, masyarakat kini meningkatkan kewaspadaan menyusul tingginya permukaan air sungai itu.
Peningkatan air permukaan dan debit sungai itu karena hujan terus menerus dan berpeluang meluap hingga menimbulkan banjir.
"Kami dan warga di sini melakukan ronda malam karena khawatir hujan malam hari yang bisa menimbulkan luapan air sungai," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak ingatkan warga waspadai banjir
Baca juga: Enam kecamatan di Lebak dilanda banjir
Baca juga: Korban banjir Banjarsari mendapat bantuan BPBD Lebak
Pewarta: Mansyur
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019