Kepada pers di Jakarta, Rabu, Yuwwono mengatakan, korban mengirim permohonan maaf kepada rekannya melalui aplikasi WhatsApp.
"Ada kirim permintaan maaf kepada beberapa temannya," kata dia. Terkait hal itu, dia menduga anggota yang diperbantukan pada Satuan Tugas Antiteror Polda Metro Jaya itu bunuh diri.
Hal itu diperkuat hasil otopsi yang menunjukkan ditemukan jelaga dan mesiu pada telapak tangan kanan korban. Selain itu, rekaman kamera pengawas memperlihatkan Bripka Matheus keluar rumah seorang diri, tidak ada barang korban yang hilang, serta sepucuk senjata api ditemukan di dekat korban.
Namun dia menegaskan kepastian penyebab kematian Bripka Matheus harus menunggu hasil laboratorium forensik.
Sebelumnya, warga menemukan Bripka Matheus yang mengenakan penutup kepala terluka akibat tembakan pada bagian kepala di TPU Mutiara Pancoran Mas Depok, Senin (31/12) pukul 18.30 WIB.
Warga bersama anggota Polsek Pancoran Mas membawa korban ke Rumah Sakit Bhakti Yuda namun Bripka Matheus menghembuskan nafas terakhir.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019