Putussibau, Kalbar (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu kesulitan mengatasi longsor atau abrasi sungai di sejumlah wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
"Pemda sudah berupaya menganggarkan pembangunan penahan tebing atau barau, namun upaya itu belum bisa mengatasi abrasi di Kapuas Hulu," kata Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, H Muhammad Sukri ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, Rabu.
Menurut Sukri, permasalahan abrasi di Kapuas Hulu terjadi di beberapa kecamatan yaitu Kampung Prajurit Kecamatan Putussibau Utara, Desa Kara'am Kecamatan Embaloh Hulu, Desa Nanga Danau Kecamatan Kalis, Desa Sayut dan Desa Sungai Uluk di Kecamatan Putussibau Selatan dan Kecamatan Mentebah.
Sukri mengatakan abrasi itu sulit diatasi karena terjangan air waktu banjir cukup deras, beberapa miliar rupiah pun dianggarkan tidak mampu mengatasi abrasi.
"Salah satu solusinya adalah memotong arus sungai ke aliran sungai terdekat, agar terjangan air tidak terlalu deras," kata Sukri. Dia mengatakan abrasi di Desa Sepan Padang Kecamatan Kalis sudah diusahakan dengan memotong jalur dan membuat pintas.
"Kita tidak bisa melawan alam, sehingga tidak memungkinkan kita membangun lagi kontruksi menahan abrasi," ucap Sukri.
Selain itu di Kecamatan Mentebah juga sudah dilakukan pemotongan jalur sungai untuk mengatasi abrasi.
"Alhamdulillah untuk di Mentebah sudah selesai, jika tidak itu dapat berdampak ke pemukiman warga setempat, cara seperti itu mungkin bisa diterapkan di Embaloh Hulu," ujar dia.
Hanya saja, menurut Sukri, jika abrasi aliran sungai Kapuas sulit diatasi menggunakan pembuatan pemintasan sungai, karena tidak ada anak sungai.
"Memang cukup sulit jika dibangun kontruksi penahan tebing, diterjang banjir akan tetap roboh juga," kata Sukri.*
Baca juga: Waspadai banjir, longsor, puting beliung, dan abrasi.
Baca juga: Dua kampung pesisir hilang diterjang abrasi
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019