Sandiaga Uno diminta bangkitkan ekonomi umat

Sidoarjo (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno diamanatkan untuk meningkatkan ekonomi umat saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Al Usmani di Sidoarjo Jawa Timur.

"Semoga Pak Sandi selalu sehat, selamat, dan sukses dan bisa memperkuat ekonomi umat," kata Pengasuh Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Al Usmani di Sidoarjo, Jawa Timur, KH Amiruddin Muin saat menerima Sandiaga Uno di pondok setempat, Selasa.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga berharap tahun 2019 calon wakil presiden ini sehat, selamat, dan sukses.

Pada kesempatan yang sama, Sandi yang selalu menyempatkan diri untuk mampir di pesantren dan berdialog dengan pengasuh ponpes tersebut.

"Tadi saat bicara dengan kiai, saya diamanatkan, agar perkuat komitmen untuk menjadikan santri, sebagai lokomotif pembangunan ke depan, terutama pembangunan ekonomi," katanya.

Menurut Sandi, ada beberapa pesantren mampu mandiri dengan memenuhi kebutuhan hidup para santrinya memanfaatkan lahan yang ada. Dari sayur mayur, ikan, tebu hingga air.

"Santri ini luar biasa, karena pengetahuan agamanya sangat baik dan juga kalau diberikan pengetahuan tentang perniagaan, tentang kewirausahaan akan luar biasa dampaknya kepada kemajuan, bukan hanya ekonomi, tapi pembangunan bangsa secara keseluruhan," katanya.

Ia mengatakan, jika dikelola dengan baik, Indonesia juga bisa seperti pesantren-pesantren lainnya di Indonesia yang mengelola sendiri kebutuhan pokoknya. Bahkan mengurus airnya sendiri. Contoh yang baik ini bisa ditiru dalam mengelola negara.

Dirinya berjanji, jika terpilih bersama Prabowo Subianto, akan meminta koalisi di DPR segera mewujudkan RUU pesantren dan menjadikan pesantren sebagai salah satu kawah candradimuka untuk menciptakan entrepreneur baru, santri yang menciptakan lapangan kerja baru.

Dalam kunjungannya ke Jawa Timur dirinya juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan pedagang Pasar Larangan di Sidoarjo dan juga melakukan pertemuan dengan pelaku UMKM di Surabaya.