Mayoritas warga memilih menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat pribadi untuk menuju lokasi. Namun, tidak sedikit juga warga yang berjalan kaki menuju ke lokasi.
Kasatlantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Timin kepada Antara di Jakarta menyampaikan saat kondisi lalu lintas padat seperti pada hari libur tahun baru ini, pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
"Artinya, rekayasa memaksimalkan jalan yang belum maksimal agar jalan menuju TMII mengalir seraya menunggu antrian masuk ke dalam TMII," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, situasinya cukup kondusif. Namun, bila seandainya pintu utama TMII sudah penuh sesak, pihaknya akan menutup jalan.
"Kendaraan yang akan masuk ke tempat rekreasi akan kami alihkan ke pintu dua atau tepatnya lewat depan Asrama Haji Pondok Gede," ujarnya.
Ia menambahkan kendaraan dari arah Cilangkap, juga diarahkan ke Pasar Rebo agar kendaraan bisa tetap mengalir.
Pihaknya juga menyiagakan 200 anggota yang disebar di beberapa titik. Mulai dari lampu merah HEK, Garuda, Tamini Square, hingga di dalam lokasi wisatanya, dijaga petugas.
Ia menyampaikan agar warga bisa memahami kondisi yang ada. Pasalnya, ada beberapa lajur yang dialihkan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
Kasatlantas menyarankan agar pengelola TMII mengambil inisiatif jemput bola agar pintu masuk menuju lokasi wisata tidak terjadi penumpukan.
"Pengelola bisa mengakomodir Pramuka atau menggaet pihak ketiga khusus hari-hari tertentu, seperti libur tahun baru saat ini. Caranya dengan menjual tiket langsung atau menghampiri pengunjung di depan pintu masuk," katanya.
Salah satu pengunjung lokasi wisata TMII, Sutinah (55) mengatakan, Taman Mini menjadi tujuan rekreasi karena lokasinya tidak jauh dari rumah tinggalnya di sekitaran Bambu Apus, Jakarta Timur.
Baca juga: Penuh atraksi, tiket masuk TMII Rp35.000.
Baca juga: TMII meriahkan tahun baru dengan kembang api dan wayang kulit
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019