Kalianda, Lampung Selatan (ANTARA News) - Hingga saat ini sekitar 200 warga masih bertahan di Pulau Sebesi, salah satu pulau yang paling dekat dengan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

Mereka memilih bertahan atas keinginannya sendiri untuk menjaga harta bendanya. Ribuan warga lainnya telah diungsikan ke Kalianda, ibu kota Lampung Selatan.

Kepastian adanya warga sebanyak itu bertahan di Pulau Sebesi disampaikan aparat setempat. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nanang Ermanto mengunjungi warga yang masih bertahan di Pulau Sebesi di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin.

Nanang ke Pulau Sebesi menggunakan helikopter milik TNI AD untuk melihat secara langsung kondisi warga yang bertahan di pulau yang letaknya hanya berjarak 15 kilometer dari Gunung Anak Krakatau. Nanang Ermanto juga sempat memantau situasi dan kondisi Pulau Sebesi dari udara.

Pada kesempatan mendarat di pulau itu, Nanang Ermanto sempat berdialog dan menampung keluhan warga yang ada di Pulau Sebesi. Nanang juga memastikan kondisi di Pulau Sebesi sudah relatif aman.

Sejumlah warga berkeluh kesah mengenai listrik yang padam sejak musibah tsunami Selat Sunda beberapa hari lalu. Sudah beberapa hari mereka bermalam tanpa penerangan.

Mendengar cerita itu, Nanang langsung merespons dan menyampaikan usaha pihaknya untuk membantu permasalahan warga yang ada di Pulau Sebesi. "Siang ini juga kita kirim operator dan pasokan solar untuk menghidupkan mesin dieselnya. Kita juga kirim logistik tambahan," ujar Nanang kepada warga.

Terdapat beberapa pulau di sekitar Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda ini. Selain Sebesi, juga ada Pulau Panjang, Rakata, Sertung dan Sebuku.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau tidak lagi mengeluarkan suara dentuman
Baca juga: BNPB: korban meninggal tsunami Selat Sunda 437
Baca juga: Tanggap darurat bencana tsunami di Lampung Selatan diperpanjang seminggu

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018