Semarang (ANTARA News) - Perayaan malam pergantian tahun yang digelar Pemerintah Kota Semarang bakal berlangsung tanpa pesta kembang api untuk menghormati korban bencana tsunami di Banten dan Lampung.

"Tidak ada pesta (perayaan tahun baru) yang terlalu meriah dan mewah. Tidak kalah penting dalam pesta rakyat itu tidak ada kembang api," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Senin.

Hendi, sapaan akrab politikus PDI Perjuangan itu mengingatkan peristiwa tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung belum lama ini yang menelan banyak korban jiwa sehingga menimbulkan duka bangsa yang dalam.

"Karena melihat saudara-saudara kita di Banten dan Lampung sana yang masih berduka karena terkena dampak tsunami," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

Untuk pesta pergantian tahun yang digelar Pemkot Semarang, kata dia, dipusatkan di kawasan Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang, sekaligus peresmian "bridge fountain" (air mancur menari) di jembatan.

Liukan air mancur menari berpadu dengan musik dan permainan cahaya akan menjadi suguhan menarik dalam perayaan Tahun Baru 2018 yang baru kali pertama ini digelar di kawasan Sungai BKB Semarang.

"Kami di Pemkot memusatkan pesta rakyat di Sungai BKB, sekaligus `launching` yang namanya Bridge Fountain. Ada dua panggung rakyat, yakni di Jalan Madukoro dan Jalan Pusponjolo," katanya.

Saat ini, masyarakat pun sudah banyak yang berkumpul di sekitar kawasan Sungai BKB seperti tak sabar menunggu atraksi air mancur menari yang menjadi suguhan penutup tahun 2018 di Semarang.

Hendi memberikan tips bagi masyarakat untuk melihat keindahan atraksi "bridge fountain" di sisi selatan dan utara, yakni di panggung yang disiapkan, bukan di atas jembatan BKB Semarang.

"Jadi, konsentrasi masyarakat nanti ada di dua sisi. Nontonnya jangan dari jembatan, malah keliru. Lebih bagus, kalau melihat dari sisi selatan dan utaranya, yakni di Madukoro dan Pusponjolo," katanya.

Selain itu, ia berpesan kepada masyarakat yang menghadiri perayaan tahun baru untuk menjaga kebersihan kotanya dengan tidak membuang sampah sembarangan yang bisa mengotori lingkungan.

"Kami dengan petugas kebersihan selalu siap. Dalam hitungan jam setelah acara selesai pasti dibersihkan. Tetapi, harapan kami masyarakat bisa belajar berdisipilin dalam menjaga kotanya," kata Hendi.

Baca juga: Ancol diguyur hujan jelang malam Tahun Baru
Baca juga: Hujan warnai perayaan Tahun Baru di Monas

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018