Kementerian BUMN berikan santunan kepada anak yatim piatu

Ini yang pertama sejak 20 tahun terakhir. Kami diingatkan oleh ibu Menteri untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala hal yang sudah dicapai

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada hari ini menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim piatu di Jakarta yang diberikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno.

Penyerahan bantuan senilai Rp125 juta dari Bank Mandiri, BNI, BTN, BRI dan Telkom. Penyerahan santunan tersebut dilakukan dalam acara dzikir dan doa bersama akhir tahun di Masjid Ar-Rayyan Kementerian BUMN, Jakarta.

"Ini yang pertama sejak 20 tahun terakhir. Kami diingatkan oleh ibu Menteri untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala hal yang sudah dicapai," kata Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro dalam sambutan singkatnya di Jakarta, Senin.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa kolaborasi BUMN selama ini telah banyak memberikan hasil yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Beberapa kilas baliknya, lanjut Imam, mulai dari menyelesaikan holding migas, lalu akuisisi saham mayoritas PT Freeport Indonesia melalui PT Inalum (Persero).

Dzikir hari ini juga untuk mendoakan saudara dan keluarga yang belum lama ini ditimpa musibah, mulai dari bencana gempa di Lombok dan Palu, lalu kemarin yang terakhir tsunami di Banten dan Lampung. Adapula keluarga besar BUMN yang gugur di Papua akibat aksi Kelompok Kriminal Bersenjata.

"Rasa syukur atas kinerja dan mendoakan saudara kita yang mendapat musibah, dua hal itu yang mendasari kita pada akhir tahun 2018 untuk menggelar dzikir bersama," tutur Imam.

Selain dihadiri oleh Menteri BUMN, turut hadir jajajran eselon I dan II Kementerian BUMN, serta sejumlah direktur utama BUMN bersama jajajaran direksinya.

Kegiatan dzikir dan doa akhir tahun itu dipimpin langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta yakni Nasaruddin Umar.

Selain memimpin dzikir dan doa, Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga menyampaikan tausiah mengenai Muhasabah dan Muqarabah dengan tajuk "Menggapai Insan Kamil".