Bandarlampung (ANTARA News) - Hingga saat ini sebanyak 118 warga Lampung Selatan meninggal akibat tsunami di Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12) lalu.
"Ada satu korban meninggal dunia di RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan, pada Minggu (30/12), setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di RS tersebut," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih di Bandarlampung, Senin.
Satu korban meninggal dunia itu atas nama Warjo (60) warga Kenali, Sukaraja, Rajabasa, Lampung Selatan. Jumlah korban jiwa sebanyak 118 orang itu semuanya telah teridentifikasi.
Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Polisi Purwadi Arianto mengatakan berdasarkan data di rumah sakit, sampai Jumat (28/12) jumlah korban yang dirawat berjumlah 3.130 orang terdiri atas sebanyak 2.764 mengalami luka ringan dan sebanyak 366 luka berat. Hingga saat ini tinggal 51 orang yang masih menjalani perawatan.
Terkait dengan korban hilang, Kapolda mengatakan bahwa sampai sekarang jumlah pengaduan orang hilang berjumlah 48 orang, 34 orang dia antaranya sudah ditemukan dan 14 lainnya masih dalam pencarian tim SAR maupun BNPB.
Kapolda berharap dalam waktu singkat semua korban yang masih hilang bisa segera ditemukan, baik hidup maupun sudah meninggal dunia.
Baca juga: Anak Krakatau mengalami empat kali kegempaan letusan
Baca juga: PVMBG: volume Gunung Anak Krakatau susut 180 juta meter kubik
Baca juga: Aktivitas kegempaan Anak Krakatau menurun
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018