Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Ratusan orang di bagian timurlaut Nigeria mengungsi ke Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno, karena kota mereka dijadikan sasaran para militan terkait IS, kata sejumlah saksi mata Reuters pada Sabtu.
Peningkatan serangan para militan dan pergolakan di kawasan itu berlangsung menjelang pemilihan umum presiden. Presiden Muhammadu Buhari akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan itu untuk periode kedua. Keamanan telah menjadi isu kampanye setelah serangkaian serangan.
Negara Islam di Afrika Barat (ISWA), satu faksi Boko Haram, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pangkalan militer di Baga, kota bagian timur negara bagian Borno. Menurut tentara Nigeria serangan itu terjadi pada Rabu malam, demikian Reuters melaporkan.
Pertempuran untuk menguasai Baga - kota strategis di Nigeria karena berbatasan dengan Niger, Chad dan Kamerun - memaksa ratusan orang menyelamatkan diri ke Maiduguri, 200 km di sebelah selatan. Para saksimata Reuters melihat ratusan orang tiba di Mauduguri dan berkumpul di satu terminal bus di pinggiran kota itu.
Baca juga: Boko Haram tewaskan 30 prajurit di Nigeria
"Di Baga, kami berada di tangan Boko Haram karena kemarin mereka berkeliling dengan senjata mesin dan motor," kata Abdul Kami, warga Baga, pada Sabtu, melukiskan serangan atas kota itu.
Warga masyarakat pada Jumat mengatakan sedikitnya 10 orang tewas dalam serangan di Baga.
Pemberontakan Boko Haram, yang Buhari berjanji akan tumpas saat ia menjabat pada tahun 2015, bertujuan membentuk satu Negara Islam di bagian timurlaut Nigeria. Kelompok tersebut memaksa sekitar 2,7 juta orang meninggalkan rumah-rumah mereka sejak tahun 2009 dan membunuh sekitar 30.000 orang.
Militer dan kelompok pemberontak juga bentrok di Maguno, satu kota yang dekat dengan Baga. Tetapi IS, dalam pernyataan yang disiarkan melalui kantor beritanya Amaq, mengatakan para petempurnya "membunuh dan melukai puluhan orang, menyandera sejumlah orang, membakar barak-barak dan menyita senjata dan amunisi".
Pengeritik Buhari merujuk serangan-serangan dalam beberapa pekan terakhir ini untuk mengecam rekam jejak keamanan mantan jenderal itu. Secara khusus, mereka menyoroti serangan atas satu pangkalan tentara di Metele, negara bagian Borno yang menewaskan sekitar 100 prajurit.
Serangan-serangan Boko Haram menjelang pemilihan umum tahun 2015 melemahkan presiden waktu itu Goodluck Jonathan dan membantu Buhari mengalahkannya dalam pemungutan suara itu.
Editor: Gus Nur Cahya Aryani
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018