Kendati demikian, menurut Pochettino laga-laga yang berakhir dengan kekalahan semacam melawan Wolverhampton kerap terjadi dalam sebuah musim liga.
"Tentu saja kekalahan selalu hasil yang mengecewakan, namun laga seperti ini selalu terjadi dalam satu musim dan memang sulit," kata Pochettino dalam komentar purnalaga yang dilansir laman resmi Tottenham.
Pochettino menilai timnya cukup menguasai jalannya pertandingan namun lantas memperlihatkan penampilan mengecewakan pada 15-20 menit akhir.
"Saya pikir kami memegang kendali, namun di 15-20 menit akhir sungguh mengecewakan bagaimana kami bisa kebobolan gol pertama," kata pelatih berdarah Argentina itu.
"Dan kemudian sulit untuk menemukan energi agar bisa kembali ke permainan terbaik," ujarnya menambahkan.
Pun demikian, Pochettino ingin timnya segera beranjak dari kekalahan tersebut dan mengalihkan fokus untuk laga berikutnya melawan Cardiff City.
"Kami memulai dengan kesalahan cara berupaya bangkit, namun sekarang kami harus beranjak dan bersiap untuk pertandingan berikutnya," pungkas Pochettino.
Baca juga: Wolverhampton jegal momentum positif Tottenham, curi kemenangan 3-1 di Wembley
Sementara itu bek Tottenham Toby Alderweireld mengakui bahwa babak kedua menjadi begitu sulit bagi timnya, yang kemudian seolah kesulitan mencari energi.
"Terkadang hanya persoalan energi. Biasanya kami bisa mengatasinya dan tampil lebih baik dari lawan, namun hari ini di babak kedua keadaan begitu sulit," katanya.
Akibat kekalahan itu, Tottenham tak mampu menambah raihan 45 poin dan tetap di urutan kedua sembari melewatkan kesempatan memangkas jarak dari pemuncak klasemen Liverpool (51) yang baru merumput selepas laga di Wembley rampung.
Di sisi lain, Tottenham juga terancam tergusur dari urutan kedua oleh juara bertahan Manchester City (44) yang bakal melawat ke markas Southampton (15) pada Minggu (30/12).
Baca juga: Wahai para bos, tirulah Mauricio Pochettino
Pewarta: ANTARA
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018