Gunungsitoli (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gunungsitoli Djati mengatakan jika hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kepulauan Nias, Sumatera Utara, pada pukul 15.23 WIB.
Djati melalui pesan singkatnya diterima di Gunungsitoli, Sabtu, juga memastikan jika gempa yang mengguncang Kepulauan Nias dan sempat membuat panik warga tidak berpotensi tsunami.
"Gempa pertama berkekuatan 5,2 SR pada pukul 15.23 WIB dan kemudian gempa susulan 4,5 SR di lokasi 8 km Barat Laut Sirombu, Nias Barat, Sumatera Utara, kedalaman 24 kilometer," jelasnya.
Gempa bumi yang mengguncang Kepulauan Nias termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia di zona Megathrust yang berada di sebelah Barat Sumatera.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dipicu oleh penyesaran sesar oblique.
"Berdasarkan laporan dari masyarakat, guncangan gempa bumi dirasakan di daerah Nias Utara, Nias Selatan, Nias, Nias Barat dan Gunungsitoli serta belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, kata Djati.
Krissuryani, salah seorang warga mengatakan saat gempa terjadi dirinya sedang berbelanja kebutuhan untuk membuat kue di pasar Gunungsitoli. Tiba-tiba toko yang dimasukinya bergerak-gerak dan dirinya lari keluar bersama pembeli lainnya sambil berteriak gempa.
"Saat saya melihat lihat kebutuhan untuk membuat kue, tiba-tiba toko yang saya masuki bergoyang dan pembeli lain berhamburan keluar sehingga saya juga ikut sambil berteriak-teriak gempa," ucapnya.
Menurut dia, tidak ada kerusakan atau korban saat gempa tersebut, tetapi warga ketakutan karena getaran gempa cukup kuat.
Baca juga: Gempa guncang Sumatera bagian utara, tidak picu tsunami
Pewarta: Juraidi dan Irwanto
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018