Kalianda, Lampung, (ANTARA News) - Informasi dari Posko Penanganan Bencana Tsunami Lampung Selatan di Kalianda, Sabtu, memastikan masih ada sejumlah warga memilih bertahan tinggal pada beberapa pulau sekitar kawasan Gunung Anak Krakatau, di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Mereka tetap menolak kendati pemerintah dibantu berbagai pihak telah berupaya membawa (mengevakuasi) dan mengungsikan mereka ke tempat yang lebih aman, mengingat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III) beberapa hari ini.
Sabtu pagi dini hari tadi, sekitar pukul 00.30 WIB, sebanyak 64 warga Pulau Sebuku yang kembali dievakuasi sudah tiba di Dermaga 7 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Sekitar pukul 02.10 WIB, mereka sudah tiba di Pos Pengungsian SDN 1 Way Urang, Kalianda, dan saat ini dalam keadaan baik dan sehat semua.
Evakuasi terakhir dilakukan terhadap 64 orang warga Sebuku itu, hingga evakuasi malam tadi, saat ini masih tinggal tersisa 58 jiwa yang bertahan di Sebuku.
Sedangkan untuk di Pulau Sebesi sekitar 500 jiwa warga masih memilih bertahan berdasarkan informasi Sekdes Sebesi Syamsiar.
Adapun untuk keperluan logistik yang tersedia, baik di Pulau Sebesi maupun di Pulau Sebuku diperkirakan cukup sampai 3 minggu ke depan.
Secara bertahap warga di pulau-pulau dekat Gunung Anak Krakatau itu dievakuasi menggunakan kapal feri dan kapal TNI AL untuk diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman.
Sabtu pagi ini Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto dan Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Selatan mendampingi Hj Siti Hardiyanti Rukmana (mbak Tutut) putri Soeharto, Presiden RI ke-2, selaku pendiri Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan Siti Hartinah Soeharto, saat mengunjungi pos pengungsian Lapangan Tenis Indoor Kalianda, Lampung Selatan.
Hingga saat ini bantuan logistik dan bantuan lain untuk para pengungsi maupun korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam di Kabupaten Lampung Selatan terus mengalir. Relawan dari berbagai unsur juga terus datang membantu melancarkan distribusi bantuan dan memberikan bantuan medis/pengobatan maupun keperluan makan dan lainnya para korban/pengungsi di sejumlah tempat di pesisir Lampung Selatan.
Baca juga: Korban tsunami lihat puing-puing rumah di Desa Kunjir
Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau masih aktif dan berpotensi bangkitkan tsunami
Baca juga: Pengelola Tanjung Lesung mulai bersihkan puing akibat tsunami Selat Sunda
Baca juga: Anak-anak di pengungsian butuh alat permainan edukatif
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018