"Perusahaan swasta terutama multinasional mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kompetensi siswa SMK, ini merupakan implementasi dari program revitalisasi pendidikan vokasi sesuai amanat Presiden Joko Widodo," ujar Kepala Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan Kemendikbud, Saryadi Guyatno, dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Dia memberi contoh model pemagangan yang dilakukan Casio dengan menjaring 20 siswa terbaik dari SMK di Jawa dan Sumatera. Selama tiga bulan sejak Oktober-Desember siswa terpilih dikirim ke Casio Thailand untuk menempa kompetensi dan kreativitasnya. Mereka diajarkan cara proses pembuatan jam dan kalkulator secara langsung di salah satu pusat produksi Casio.
"Kami berharap semakin banyak perusahaan lain yang ikut serta," tambah dia.
Manajer Pendidikan Casio Indonesia, Mutia Meilina, mengatakan pihaknya ingin agar siswa dari SMK terbaik di Indonesia dapat meningkatkan konpetensinya dengan program ini.
Selain mempelajari proses produksi, siswa yang mengikuti program ini juga dilatih kebudayaan kerja sesuai dengan standar Casio.
Kedisiplinan, ketertiban dan kerja keras menempa siswa program internship selama mengikuti program di Thailand. Mereka juga diajarkan semua proses produksi mulai dari perakitan hingga proses pengiriman barang ke seluruh dunia yang merupakan konsumen Casio.
"Bagi kami kedisiplinan merupakan awal dari lahirnya pribadi yang tangguh dan tentu semua akan berujung pada produk yang prima sesuai dengan standar pasar global," tambah Mutia.
Salah satu siswa peserta magang Ronaldo Widiyanyo Siswoyo mengakui program itu telah banyak memberikan pelajaran bagi peserta program.
"Kami banyak mendapatkan pelajaran dari program ini, bukan hanya kemampuan teknis tapi juga karakter kedisiplinan terus dicontohkan oleh seluruh karyawan Casio selama tiga bulan di Thailand," kata Wdiyanyo.
Staf khusus Mendikbud, Machhendra Setyo Atmaja, mengatakan berakhirnya progam pemagangan ini akan menjadi awal dari implementasi ilmu yang didapatkan 20 siswa selama magang untuk diterapkan di Indonesia.
"Berakhirnya program ini justru merupakan awal dari langkah-langkah besar yang akan membawa siswa peserta program untuk meraih kesuksesan di Indonesia. Mereka harus dapat menerapkan hasil dari program ini dalam setiap aktivitas pendidikan di lingkunganya," kata Machhendra.
Baca juga: Belasan SMK ikuti program "Teaching Factory"
Baca juga: Pemerintah siap laksanakan pendidikan vokasi besar-besaran tahun depan
Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018