Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah koleksi pribadi pahlawan kemerdekaan Ir. H. Djuanda akan disimpan di Museum Maritim Indonesia termasuk seragam militernya yang sarat kenangan bersejarah.
Direktur Utama PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI), Amri Yusuf, di Jakarta, Jumat, mengatakan Museum Maritim Indonesia akan menyimpan beberapa koleksi pribadi Pahlawan Kemerdekaan Ir. H Djuanda.
"Koleksi pribadi pencetus Deklarasi Djuanda ini terdiri dari seragam militer dengan pangkat Jenderal Tituler, yang diberikan Proklamator RI Soekarno, penghargaan Bintang Mahaputra, serta tempat surat," katanya.
Koleksi pribadi Djuanda itu diserahkan oleh pihak keluarga kepada pengelola Museum Maritim Indonesia sebagai langkah untuk memperkaya khasanah pengetahuan kemaritiman di Tanah Air.
Penyerahan koleksi pribadi tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan Workshop Temu Mugalemon (Museum, Galeri, dan Monumen), yang kali ini diadakan di Museum Maritim Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat.
“Kami sangat mengapresiasi pemberian koleksi pribadi Pahlawan Kemerdekaan Ir. H Djuanda kepada Museum Maritim Indonesia. Koleksi-koleksi tersebut akan menjadi salah satu perangkat untuk mempelajari masa lalu dan sekaligus menginterpretasikan sejarah Indonesia sebagai bangsa maritim,” katanya.
Amri mengatakan, museum bukan sekadar tempat menyimpan artefak dalam arti konvensional. Lebih dari itu, Museum Maritim Indonesia harus menjadi sarana penyebaran informasi, peningkatan citra, identitas, dan budaya yang terus berkembang, serta proyeksi perubahan di masa yang akan datang.
Temu Mugalemon merupakan pertemuan rutin para pengurus serta komunitas pecinta Museum, Galeri, dan Monumen.
Pertemuan kali ini mengusung tema "Museum sebagai Pilar Pemajuan Kebudayaan" di mana PT PMLI sebagai pengelola Museum Maritim Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan.
Workshop ini menjadi wadah bertukar pengalaman dalam pengelolaan museum serta evaluasi terhadap aktivitas museum di Jakarta, selama 2018.
Dalam kesempatan ini Museum Maritim Indonesia memaparkan rencana pengembangan museum yang baru diluncurkan pada 7 Desember 2018 itu, di hadapan Direktur Jenderal Kebudayaan, para kepala museum dan asosiasi pemerhati museum.
Momentum ini juga menjadi awal Museum Maritim Indonesia memperkenalkan dunia pelabuhan dan kemaritiman dengan mengadakan kunjungan ke berbagai terminal dan bangunan-bangunan bersejarah di pelabuhan Tanjung Priok.
Amri berharap, pengembangan Museum Maritim Indonesia akan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak dan masyarakat luas.
Baca juga: Pengunjung Museum Lawang Sewu tembus satu juta
Baca juga: Aplikasi "Museum Wayang" edukasi digital wisatawan milenial
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018