Banten (ANTARA News) - Bupati Pandeglang, Irna Narulita Dimyati, mengatakan, bantuan logistik untuk korban bencana tsunami di sejumlah wilayah di Pandeglang cukup untuk tujuh hari ke depan.

"Masalah kami lebih pada distribusi yang pasti ada kekurangan," kata dia, saat melaporkan kemajuan penanganan bencana kepada Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, di Kantor Bupati Pandeglang, Banten, Jumat.

Ia menyampaikan, terdapat empat kecamatan di Pandeglang yang paling terdampak oleh tsunami Selat Sunda, yakni Kecamatan Sumur, Carita, Labuan, dan Panimbang.

Ia menekankan bahwa pemda telah hadir di wilayah terdampak tsunami sejak awal. "Tidak benar jika ada kabar kami tidak hadir," kata dia.

Ia menjelaskan hingga hari keenam pascabencana, data korban meninggal akibat tsunami di sejumlah kecamatan mencapai 288 orang, 754 korban luka-luka, sembilan orang hilang, 14 hotel rusak, dan 100 warung rusak.

"Hingga hari ini data terus kami update," katanya.

Pemkab Pandeglang juga sudah meminta masyarakat untuk menjauhi bibir pantai sejauh 1 kilometer.

Menurut dia, masih ada beberapa warga yang nekat berjualan di pinggir pantai untuk mencari nafkah. Namun, pihaknya terus mengimbau warga agar menjauh, mengingat status Gunung Anak Krakatau belum kondusif.

Kumolo menekankan yang terpenting menjadi fokus pemda saat ini adalah menyelamatkan warga. Ia meminta pemda mencermati kondisi korban di pengungsian agar jangan sampai ada yang sakit atau kekurangan bahan makanan, terutama untuk ibu, anak, dan bayi.

"Saya yakin Ibu Bupati sudah mengorganisasi semua untuk memperhatikan sekecil apa pun nasib warga," kata Kumolo.

Ia juga meminta bupati menggerakkan rumah sakit, Puskesmas, Damkar, Satpol PP, hingga pihak swasta untuk mencari warga yang belum ditemukan dan melakukan pendataan korban meninggal sesegera mungkin.

"Ibu Bupati melalui aparat juga tenangkan warga dan yakinkan warga. Bekerja sama dengan pers menyampaikan agar kesiapsiagaan diinformasikan kepada masyarakat dengan cepat dan baik tanpa menimbulkan rasa ketakutan," kata dia.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018