Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berupaya menstabilkan harga beras yang sempat naik tipis pada Desember 2018 dengan meningkatkan operasi pasar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis, menyebutkan harga beras medium terpantau naik 0,4 persen atau sekitar Rp45 per kilogram sementara beras premium hanya naik 0,04 persen.
Mantan gubernur Bank Indonesia itu menjelaskan bahwa langkah pemerintah menurunkan harga beras melalui operasi pasar dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Presiden (Jokowi) juga bertanya ke Bulog, operasi pasarnya berapa sih. Kira-kira 2.400 ton per hari. Presiden bilang naikkan, supaya harganya balik lagi ke harga sebelumnya," kata Darmin.
Ia menilai beras untuk operasi pasar oleh Bulog tidak mudah untuk dinaikkan begitu saja karena perlu memperhatikan jaringan yang ada. Rata-rata operasi pasar Bulog sekitar dua hingga tiga ribu ton per hari.
"Tetapi kalau (operasi pasar) empat hingga lima ribu ton sehari mestinya bisa. Di Bulog stok banyak, tidak ada masalah. Stok mungkin mendekati tiga juta ton. Kalau hanya operasi pasar hingga 15 ribu ton sehari itu tidak ada masalah," ujar Darmin.
Selain itu, Darmin juga mengatakan bahwa penyebab kenaikan tipis harga beras di Desember 2018 tidak mudah untuk dijelaskan. Menurut dia, pencatatan harga beras oleh BPS mengambil beberapa merek sekaligus untuk kemudian dicari rata-ratanya.
"Jadi, persisnya mana yang naik kami juga tidak tahu. Tapi intinya, supaya turun kembali ya berasnya harus dijual yang lebih banyak," kata dia. ***3***
Baca juga: Bulog pastikan stok beras akhir tahun aman
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018