Narasi yang diunggah pemilik akun pada 23 Desember 2018 pada pukul 21.29 WIB tersebut dilengkapi dengan tautan video berita salah satu televisi swasta di Indonesia bertajuk "BMKG Minta Warga Jakarta Persiapkan Mitigasi Bencana Hadapi Gempa 8,7 SR".
Hingga Kamis (27/12), unggahan tersebut sudah dibagikan 145.000 kali.
Klaim: Akan terjadi gempa dan tsunami pada 31 Desember 2018 pukul 24.00 WIB
Rating: Disinformasi
Kementerian Komunikasi dan Informatika hari ini telah menyatakan bahwa narasi yang diunggah di Facebook sehari setelah bencana tsunami Selat Sunda (Sabtu, 22/12) tersebut disinformasi.
Pemilik akun mengedarkan narasi tersebut dengan menyertakan video berita yang telah disiarkan pada 6 Maret 2018 untuk membangun premis mengenai prediksi gempa dan tsunami di Indonesia.
Sebelumnya, dalam beberapa kali kesempatan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi gempa bumi secara pasti kapan dan berapa kekuatannya.
Sementara itu, BMKG selama 24 jam memantau kejadian gempa yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia dan mencatat setiap harinya terjadi gempa bumi dengan kekuatan bervariasi.
Cek fakta: Narasi Anti-Hoax - BMKG: Belum ada teknologi bisa ramalkan gempa
Pewarta: Tim JACX dan Kominfo
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2018