Jakarta, (ANTARA News) - Direktur Utama Bank DKI Wahyu Widodo menyerahkan bantuan atau santunan untuk pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta Pusat yang menjadi korban Tsunami di Pantai Anyer.
Menurut Wahyu di Jakarta, Kamis, bantuan yang diberikan merupakan bentuk rasa empati kepada para korban yang tertimpa musibah.
"Kami berusaha untuk bisa membantu dalam bentuk apa yang bisa kami bantu. Jangan dilihat jumlahnya, tapi sebagai rasa yang empati dari kami sebagai sesama bagian dari Pemda DKI," kata Wahyu.
Bank DKI memberikan bantuan sebesar Rp286,5 juta untuk 55 korban Tsunami Pantai Anyer yang terdiri dari 27 korban meninggal dan 28 korban luka-luka.
Sebanyak 27 korban meninggal dunia diberikan santunan masing-masing sebesar Rp7,5 juta, sementara untuk korban yang luka-luka diberikan bantuan sebesar Rp3 juta per orang, katanya.
"Baru ter update jumlah korban yang meninggal tercatat di kami ada 26 (korban), tapi ternyata malah 27, jadi teman-teman dari Bank DKI menyampaikan bantuan empati untuk keluarga korban kurang lebih (total) sebesar Rp286,5 juta," kata Wahyu.
Sementara itu, Direktur Utama, RSUD Tarakan, Dian Ekawati mengucapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang telah diberikan Bank DKI.
Dia menjelaskan ada sekitar 80 karyawannya yang tengah mengikuti acara gathering di Pantai Carita pada Sabtu (22/12) .
Dian mendapat kabar tersebut dari salah satu karyawannya yang mengirim sebuah video lewat pesan elektronik.
"Karyawan melaporkannya dalam bentuk video mengenai gelombang air laut. Tapi setelah itu, ketika akan dihubungi kembali sudah tidak bisa," kata Dian.
Kejadian diperkirakan pukul 21.27 WIB, namun Dian baru mendapat kabar resmi pada subuh dihari berikutnya
"Baru kurang lebih subuh-subuh, itu baru kami dari manajemen terinformasi bahwa keluarga karyawan koperasi RSUD Tarakan mendapat musibah yaitu bencana Tsunami yang melanda pada malam itu," katanya.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018