Jakarta (ANTARA News) - Museum MACAN (Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara) punya kurator baru yakni Asep Topan untuk divisi Kuratorial & Koleksi.
Dalam keterangan pers yang dikutip Rabu, Museum MACAN mengatakan Asep memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ekosistem kesenian di Indonesia, yang dia dapatkan dari pengalaman bekerja di berbagai pameran, program publik dan proyek seni jangka panjang secara mandiri dan kolektif.
Sebelumnya, Asep menjabat sebagai Wakil Direktur Jakarta Biennale, di mana dia berperan penting dalam merancang agenda kuratorial untuk acara bienial pada 2017.
Jakarta Biennale adalah salah satu bienial seni terpenting di Indonesia.
Asep juga telah berpartisipasi dalam de Appel Curatorial Programme di Amsterdam (2015-16), sebuah program bergengsi yang berdurasi 10 bulan yang menempatkan peserta dalam konteks lokal, dengan perhatian khusus terhadap keterlibatan dalam bidang seni kontemporer internasional.
Baca juga: Jelajahi dunia Yayoi Kusama di Museum Macan
Pada 2018, dia mengikuti Helsinki International Curatorial Programme, setelah sebelumnya mengikuti berbagai pelatihan internasional, termasuk dari Japan Foundation di Jakarta dan Tokyo. Asep telah menerima hibah SAM Fund yang dikhususkan untuk pengembangan ekologi seni Indonesia, dan travel grant dari Prince Claus Foundation, Amsterdam (2015).
“Saya menyambut Asep Topan sebagai bagian dari tim museum yang terus berkembang. Asep memiliki pengalaman kurasi yang luar biasa, aktif secara akademis, seorang pemikir mandiri yang juga memiliki jejaring yang kuat di skena seni Indonesia. Kualitas yang lengkap ini akan memberi dukungan yang penting untuk rencana masa depan Museum MACAN sebagai organisasi budaya yang aktif,” kata Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN dalam keterangan pers.
Asep adalah alumni program pascasarjana Manajemen Seni dan Kuratorial di Institut Teknologi Bandung (ITB), juga sarjana Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Sejak 2012, dia mengajar di IKJ, dengan fokus aktivisme seni.
“Museum MACAN adalah institusi yang berperan penting dalam pengembangan SDM seni di Indonesia. Saya merasa terhormat dapat menjadi bagian darinya. Saya berharap untuk merancang program-program kuratorial yang akan berdampak positif bagi pendidikan seni di Indonesia, dan dipresentasikan dengan pendekatan yang relevan untuk berbagai lapisan masyarakat,” kata Asep Topan.
Baca juga: Tempat anti-mainstream di Jakarta ini jadi alternatif destinasi wisata
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018