Sebanyak 50 penginapan dan hotel tidak berdampak pada kerusakan, tetapi berdampak pada tidak adanya pengunjung di sekitar CaritaJakarta (ANTARA News) - Puluhan hotel, vila, berikut fasilitas pendukung pariwisata lain di sekitar Carita, Banten, rusak parah diterjang tsunami yang melanda area Selat Sunda.
Ketua Tim Tourism Crisis Center Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Guntur Sakti, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, mengatakan amenitas di Kabupaten Pandeglang cukup banyak terdampak pasca tsunami.
"Tercatat 69 hotel dan villa rusak, serta 60 warung makan dan toko rusak," katanya.
Ia menambahkan, hotel dan penginapan di sekitar Carita mengalami kerusakan paling parah, di antaranya Hotel Mutiara Carita 35 unit cottage dan 24 kamar hotel rusak dengan kerusakan bangunan sekitar 85 persen, dan Sambolo Beach Bungalow dari 31 bungalow yang tersisa 3 bungalow dengan kerusakan bangunan 90 persen.
Selain itu Villa Rika Sambolo dengan kerusakan 90 persen dan Lucia Cottage dengan kerusakan bangunan 70 persen.
"Sebanyak 50 penginapan dan hotel tidak berdampak pada kerusakan, tetapi berdampak pada tidak adanya pengunjung di sekitar Carita,” kata Guntur Sakti.
Fasilitas umum pariwisata di sepanjang jalan tersebut masih dalam proses pembersihan. Untuk jaringan telekomunikasi, Telkomsel dan PT Telkom sedang melakukan perbaikan jaringan, sedangkan jaringan listrik sudah berfungsi. Sedangkan untuk Pos Kesehatan berada di Pantai Carita, Pantai Panimbang, dan Kabupaten Pandeglang.
Baca juga: Pasca tsunami Selat Sunda, hampir seluruh BTS beroperasi
Bantuan juga semakin banyak datang dari beberapa organisasi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Guntur menambahkan Tim TCC sudah terjun dan memantau langsung agar selalu update mengenai perkembangan kondisi di wilayah yang terdampak tsunami.
"Khususnya terkait wisatawan dan atraksi, amenitas, dan aksesilitas yang terdampak. Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoaks, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik.” ujarnya.
Baca juga: BMKG: sebagian Lampung berpeluang hadapi gelombang sampai dua meter
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018