Yogyakarta (ANTARA News) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mencatat Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar pada Selasa (25/12) dini hari, pukul 00.11 WIB.

Dalam akun Twitter resminya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan telah terjadi guguran lava pijar di Merapi pada pukul 00.11 WIB, teramati dari stasiun CCTV Deles.

BPPTKG juga menginformasikan bahwa jarak luncur guguran lava tersebut mencapai 300 meter dari puncak menuju ke arah hulu Kali Gandol. Tingkat aktivitas Merapi waspada atau Level 2.

Berdasarkan data pengamatan Gunung Merapi pada 24 Desember 2018 mulai pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB yang dirilis BPPTKG, disebutkan bahwa gunung teraktif di Indonesia itu sempat mengalami sejumlah aktivitas kegempaan.

Aktivitas itu yakni gempa guguran sebanyak 32 kali dengan aplitudo 1,5-65 milimeter (mm), selama 14,2 sampai dengan 55,2 detik, gempa hembusan satu kali dengan amplitudo 10 mm selama 19 detik, gempa frekuensi rendah dua kali dengan amplitudo 2-7 mm selama 10-17 detik.

Selain itu, gempa hybrid atau fase banyak tercatak empat kali dengan amplitudo 2-11,5 mm selama 6,7-21,1 detik, serta gempa tektonik lokal satu kali dengan amplitudo 2 mm selama 23,5 detik.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan BPPTKG, dari 5 Desember hingga 19 Desember 2018 volume kubah lava Gunung Merapi tercatat mencapai 370.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 2.000 meter kubik per hari.

Berdasarkan data aktivitas vulkanik Merapi tersebut, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.

Kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan oleh BPPTKG, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Baca juga: BBWS-SO: seluruh sabo pengendali lahar Merapi siap

Baca juga: Aktivitas penambangan masih berlangsung di lereng Merapi

Baca juga: ACT Yogyakarta ajak santri mengenal karakter bencana

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018